Chapter 36

102 24 2
                                    

ANDAI AKU TAHU LEBIH AWAL.
--GALANG AUFARISKI--

Galang menyentak tangan Airin yang berusaha menahannya untuk tetap tinggal. Awalnya, cowok itu masih sabar dengan menolak secara baik-baik. Namun, Airin tetap keras kepala hingga membuat Galang muak dengan drama yang di buat cewek itu.

"Galang aku mohon, temenin aku malam ini aja. Ini hari spesial buat aku," pinta Airin dengan tatapan memohon.

"Peduli apa, gue?" sinis Galang dengan ekspresi dingin. Kembali menarik tangan pacarnya untuk meninggalkan tempat itu.

Tak berhenti sampai di situ, Airin berdiri di depan Galang, merentangkan kedua tangannya. "GAK! KAMU GAK BOLEH PERGI!" serunya dengan sedikit berteriak. Namun, Galang hanya menatap malas. Rahangnya menegas.

"Minggir!" titah Galang dengan mata terpejam menahan emosi. Jangan sampai dia berbuat kasar, bagaimana pun yang di hadapannya saat ini adalah seorang gadis.

Airin menggeleng, "gak!"

"Minggir sebelum kesabaran gue habis!" Airin tetap bersikukuh.

"MINGGIR!"

Byurr!

Sontak semua orang terkejut ketika tubuh Airin masuk ke dalam kolam berenang yang memang ada di halaman belakang rumahnya.

Rinjani menutup mulutnya. Kaget sekaligus heran. Padahal tadi Galang tidak sekuat itu mendorong Airin, Galang hanya berusaha menepikan tubuh Airin yang menghalang jalannya. Jarak mereka dari kolam berenang juga tidak terlalu dekat.

"Kok diem aja?! Tolongin! Dia gak bisa berenang!" seru Rinjani panik ketika sadar bahwa Airin tidak bisa berenang. Galang berdecak malas. Kalau bukan karena perempuan, Galang tidak akan mau menolong. Merepotkan.

Baru saja Galang ingin melompat ke kolam, tiba-tiba ada seorang cowok yang seusia dengannya, menyerukan nama Airin dengan panik. Tanpa menunggu lama, cowok itu nyebur untuk menyelamatkan Airin.

Galang hanya menatap datar, "cewek caper itu udah punya pahlawan. Sekarang, ayo pergi dari sini," ajak Galang.

"Kamu yakin gak mau mastiin keadaan dia dulu?"

"Buat apa? Aku yakin dia sengaja nyeburin diri, biar dapet perhatian," tukas Galang seraya menarik pacarnya. Rinjani menurut saja.

"Emang agak aneh, sih. Lebay aja, gitu. Masa cuma di dorong dikit dia langsung nyebur," sahut Rinjani, menyuarakan kejanggalannya.

Galang terkekeh lalu mengacak rambut pacarnya, "tuh, pinter."

🌿

Rinjani tersentak ketika tiba-tiba Dara menjatuhkan tubuhnya di ranjang. Dara baru saja pergi bersama Kemal.

"Gimana pestanya? Seru?" tanya Dara sambil melepas heelsnya.

Rinjani membuang napasnya, "seru apanya? Lo tau? Bokapnya Airin, nyuruh gue jauhin Galang. Gila gak, tuh?" ceritanya lalu ikut merebah di samping sahabatnya.

"Serius lo? Sumpah, ya, kisah percintaan lo dramatis banget."

"Kayak lo enggak aja."

Dara tertegun. Benar. Kisah cintanya juga sedramatis itu. Dulu cintanya bertepuk sebelah tangan, Kemal malah menyukai sahabat dekatnya. Sampai akhirnya perasaannya terbalas. Ya, Dara dan Kemal sudah berpacaran. Dan satu kenyataan pahit itu. Ketika Tuhan mereka berbeda.

RINJALANG [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang