ADA KALANYA APA YANG KITA JALANI ITU TIDAK SESUAI DENGAN KEINGINAN. TAPI PERCAYALAH, AKAN ADA KEJUTAN BESAR DI BALIK ITU SEMUA. KUNCINYA HANYA SABAR.
--RINJALANG--JAKARTA, INDONESIA
Pagi-pagi sekali Rinjani sudah sibuk berjalan kesana-kemari, memeriksa apakah semua persiapannya sudah selesai atau masih ada yang tertinggal. Rinjani bukan seorang gadis remaja SMA lagi, saat ini, sebentar lagi, ia akan menggapai dua masa depannya sekaligus. Ah, membayangkannya saja sudah membuat gadis itu memeluk dirinya sendiri. Dan terakhir, Rinjani memakai cardigan hijaunya lalu berjalan semangat menuju lantai bawah rumahnya.
"Ma, Pa, kok belum siap? Mobil udah di siapin kan, Pa? Ih ayo buruan, nanti telat." Rinjani jadi heboh sendiri sambil menjinjing dua kopernya.
Rita yang baru selesai mengoles selai pada roti tawar itu menggelengkan kepalanya. "Bentar, sarapan dulu, udah Mama buatin roti," katanya.
"Sarapan dulu Rinja, nanti kamu malah gak ada energi. Berangkatnya masih lama." Sang ayah ikut menimpali.
"Gak bisa, Pa, lebih cepat lebih baik." Rinjani tetap saja bersikeras. Malah ia sudah berjalan sendiri memasuki mobilnya dengan memasukkan koper terlebih dahulu ke bagasi mobil.
"Udahlah Ma, Pa, turutin aja." Regita yang baru turun dengan masih menggunakan baju tidur, ikut menimbrung.
"Kamu gak ikut?" pertanyaan Rita di balas gelengan oleh anak sulungnya.
"Mau nemenin Juna check-up pagi ini." Baik Fauzi ataupun Rita hanya manggut-manggut sambil membulatkan bibir mereka.
🌿
MELBOURNE, AUSTRALIA
15 menit berlalu sejak Galang memasuki perpustakaan kampus barunya, sudah ada tiga buku tebal yang terdekap di dadanya, dan sekarang cowok itu harus menemukan satu buku lagi.
"Beres," katanya ketika berhasil mendapatkan buku terakhir. Tanpa cowok itu sadari, ada sepasang mata yang memperhatikannya sejak awal dengan pandangan penuh arti.
"Gotcha!" ujar seseorang itu dari balik rak buku.
🌿
Galang menolehkan kepalanya sebentar ke belakang, perasaannya mengatakan bahwa sedari tadi ia sedang di ikuti oleh seseorang. Namun, Galang berusaha menyingkirkan prasangka buruk, lagian siapa yang akan membuntutinya? Selama di sini, rasanya Galang tidak pernah membuat masalah apapun dengan siapapun. Jadi, tidak ada yang perlu di khawatirkan.
Sesampainya di rumah sewa, Galang memutuskan untuk langsung mandi, hari ini lumayan gerah.
Tok... Tok...
Galang yang baru saja selesai mandi, bahkan dirinya saja belum selesai mengeringkan rambutnya ketika tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Aneh, tumben sekali ada yang datang ke rumahnya, padahal ia sama sekali tidak memesan apapun. Namun, tak urung cowok itu tetap berjalan ke arah pintu untuk membukanya.
Dan yang lebih anehnya lagi, ketika pintu terbuka, Galang tidak menemukan siapapun, hanya ada sebuah kotak berukuran sedang yang terletak tepat di depan pintu. Galang mengernyit sambil memperhatikan kotak itu lalu dengan ragu membawanya kedalam.
Saat kotak itu terbuka, hanya ada sehelai kertas putih yang telah tertulis beberapa kata dalam bahasa inggris.
"Meet me on the roof, now!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJALANG [Completed]
Roman pour AdolescentsGak ada salahnya untuk mendukung penulis dari nol, jangan tunggu viewers banyak dulu baru baca. Challenge nya, baca cerita ini sampai 5 chapter dulu, sanggup? ------------- Rinjani. Bukan nama sebuah gunung, melainkan nama seseorang. Ya, Rinjani Fa...