JADIIN GUE YANG NOMOR SATU DI HIDUP LO
--GALANG AUFARISKI--"Lo marah sama gue?"
Galang diam.
"Lang? Woi? Aelah lo beneran marah?"
Galang masih diam, Rinjani mendadak panik sendiri.
"Galang! Jan marah dong! Bisu, ya, lo?! Ngomong, kek!" Rinjani mulai emosi melihat keterdiaman laki-laki itu.
"Serah lo deh, serah! Mau marah kek, ngambek, gue gak perduli!!" Rinjani menyerah. Saat dirinya hendak berbalik Galang menahan pergelangannya, lalu mereka bertatapan. Galang menatap Rinjani dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Maafin gue," cicit Rinjani pelan.
"Iya, gue marah." Akhirnya Galang bersuara, namun nadanya sangat dingin.
"TAPI BOONG!"
PLAK!
DUK!
BRUKK!
GUBRAKK!!
Galang terperosok ke semak. Kepalanya di tampar, tulang keringnya di tendang, lalu di dorong sampai nyungsep. Rinjani ingin menangis saja rasanya, dia benar-benar panik jika Galang marah padanya. Namun nyatanya, cowok itu hanya bercanda.
Untung saja mereka berada sedikit jauh dari tempat makan, jika tidak, Rinjani akan viral atas dasar penganiayaan terhadap cowok tampan. Ah, yang benar saja!
Galang berusaha bangkit. Dengan segenap kekuatan yang ia miliki. Akhirnya dia berhasil berdiri dengan tegap.
"Kok gue di nyungsepin sih?!"
"MASIH NANYA?! SUMPAH BEGO LO SAMPE DNA!!" Rinjani naik pitam.
"Gak usah teriak, pengang kuping gue!" sahut Galang mengusap telinganya.
"Suka-suka gue, lah."
"Yaudah, iya. Balik, yuk, makan. Laper gue."
"Lah? Tadi kenapa lo kaya gak selera gitu?"
"Ya biar akting gue meyakinkan, lah."
DUAKHH!
🌿
Perjalanan menuju kaki gunung salak pun di lanjutkan. Angkot yang mereka tumpangi akhirnya sampai di gerbang masuk kawasan wisata Gunung Bunder. Lalu mereka membayar tiket dan berjalan memasuki Kawah Ratu. Kawah Ratu adalah salah satu dari tiga deret kawah yang terletak di kaki Gunung Salak.
Jarak tempuh dari kawasan Gunung Bunder menuju Kawah Ratu sekitar 6 kilometer dan memakan waktu sekitar tiga jam.
Mereka melalu jalan setapak yang cukup lebar menuju hutan basah dan hutan pinus. Setelah melintasi jalur landai hutan pinus, mereka sampai di pos Ranger dan membayar tiket masuk kawasan Kawah Ratu.
Kemudian, mereka melintasi jalur berbatu dengan kondisi medan landai dan jalan setapak sejenis tanah merah andosol, terus jalan melintasi jalan setapak berupa aliran sungai kecil.
"Gak usah bantuin gue, gue bisa sendiri. Jangankan sungai kecil gini, laut aja gue sebrangi," ujar Rinjani ketika Galang memegangi tangannya, berniat membantu. Lalu mereka kembali ke jalan setapak tanah.
Disela-sela perjalanan, Dara bersuara, "emm lo masih suka sama Rinja?" tanyanya sembari menoleh kearah Kemal.
Kemal tampak berpikir, pandangan lurus kedepan, "pertanyaan yang lucu, jelas gue masih suka sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJALANG [Completed]
Ficção AdolescenteGak ada salahnya untuk mendukung penulis dari nol, jangan tunggu viewers banyak dulu baru baca. Challenge nya, baca cerita ini sampai 5 chapter dulu, sanggup? ------------- Rinjani. Bukan nama sebuah gunung, melainkan nama seseorang. Ya, Rinjani Fa...