ADA YANG LEBIH MENYAKITKAN SELAIN MELIHAT ORANG YANG LO SAYANG PERHATIAN KEORANG LAIN?
--RINJANI FABYOLA--"LO MIMISAN LAGI RINJA?!" suara teriakan membahana Dara sukses membuat UKS menjadi ribut. Ya, setelah kejadian 'itu' Fathur membawa Rinjani ke UKS dan langsung ditangani oleh panitia P3K.
"Pasti gara-gara kak Fathur, kan?" Dara bertanya dengan sedikit berbisik, pasalnya yang berada didalam UKS bukan hanya dirinya dan Rinja saja, melainkan ada beberapa Panitia P3K yang berjaga di UKS.
"Apaan sih? Enggak!" elak Rinjani.
"Terus ngapain lo sampai mimisan? Gak usah bohong lo kaya gue gak tau aja," celetuk Dara mengambil duduk di tepi ranjang yang ditiduri oleh Rinjani.
"Gu-gue..." tiba-tiba Rinjani menjadi gagap, ia bingung harus menjawab apa. "Gue cuma-"
"Rinjani," suara seseorang menginterupsi obrolan Rinjani dan Dara. Juga menginterupsi detakan jantung Rinjani sepertinya.
"Lo gak apa-apa, kan? Udah ditanganin?" cowok bernama Fathur itu terlihat cemas. Rinjani masih menahan napasnya hingga membuat wajahnya sedikit berubah warna.
"Napas woy!" Dara berseru panik ketika melihat wajah Rinjani yang menghijau menahan napas.
Fiuuuuhh
Rinjani menghembuskan napas dan menariknya dengan sangat dalam. Syukurlah, Dara merasa bangga telah menyelamatkan nyawa sahabatnya itu.
"Ngapain nahan napas?" Fathur bertanya bingung, dahinya saja sampai berkerut dalam. Rinjani diam.
"Mending kakak keluar dulu deh, takutnya Rinja malah koit kalau kakak lama-lama disini." Perkataan Dara sukses membuat Rinjani terbelalak, ia menatap dara tajam, namun Dara sama sekali tidak perduli.
"Kenapa?" Fathur semakin mengerutkan dahi.
"Gak peka banget! Rinja itu su-mphh!" dengan cepat Rinjani duduk dan membekap mulut embernya Dara.
"Gak kok, kak. Emm, kakak bisa keluar sebentar? Soalnya ada yang mau aku omongin sama Dara. Maaf, ya, kak," Rinjani berujar sambil terus membekap mulut Dara. Kebingungan Fathur semakin dalam namun ia kemudian mengangguk dan berjalan keluar. Setelah dipastikan Fathur benar-benar keluar barulah Rinjani melepas bekapannya.
"Tangan lo bau anjir!" gerutu Dara menormalkan napasnya yang sesak akibat bekapan Rinjani yang terlalu kuat.
"Mulut ember lo itu bakalan liar kalau gak gue bekep." Rinjani kembali menidurkan tubuhnya di ranjang.
"Abisnya tingkah lo itu bikin gue geregetan. Kenapa, sih, lo gak jujur aja sama kak Fathur? Terus kapan lo berhenti bersikap lebay didepan kak Fathur? Mimisan, nahan napas, tulalit, kapan ilangnya? Kalau suka kejar jangan diem aja, Rin." Dara berujar dengan nada setengah kesal.
Rinjani terdiam. Ia juga tidak tahu mengapa ia terus saja bertingkah memalukan didepan Fathur. Jujur ia memang menyukai Fathur yang menjabat sebagai ketua pramuka di sekolahnya dan juga merupakan most wanted SMA Tunas Kelapa. Selain tampan, Fathur juga dikenal sebagai murid yang genius dan sangat disiplin, paket komplit sekali bukan?
Sudah terhitung satu tahun lebih Rinjani menaruh hati kepada Fathur, tapi sekalipun Rinjani tidak pernah memperlihatkan perasaannya itu. Bukannya mengejar, Rinjani malah menghindari Fathur. Bagaimana caranya Rinjani bisa mengejarnya, kalau hanya karena senyuman manis Fathur saja sudah membuatnya mimisan?
Awalnya Rinjani hanyalah seorang junior di pramuka inti dan Fathur adalah senior sekaligus ketua pramuka. Masa perkenalan singkat itu sukses membuat Rinjani jatuh hati untuk yang pertama kalinya. Saat itu Rinjani baru kelas 10 dan Fathur kelas 11. Rinjani kagum bukan main saat pertama kali melihat Fathur, benar-benar tipenya. Fathur berpenampilan baik, rapi dan berwibawa, apalagi saat cowok itu telah memakai seragam pramuka lengkap. Beuh, demage-nya bukan main. Setelah itu Rinjani selalu memperhatikan Fathur walaupun dari jauh. Untuk hubungan, Rinjani dan Fathur tidak begitu istimewa, hanya sebatas junior-senior biasa yang berurusan seputar Pramuka saja, selebihnya tidak ada hubungan yang spesial.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJALANG [Completed]
Teen FictionGak ada salahnya untuk mendukung penulis dari nol, jangan tunggu viewers banyak dulu baru baca. Challenge nya, baca cerita ini sampai 5 chapter dulu, sanggup? ------------- Rinjani. Bukan nama sebuah gunung, melainkan nama seseorang. Ya, Rinjani Fa...