Chapter 18

137 30 8
                                    

I WANNA BE YOUR FAVORIT GIRL!
--RINJANI FABYOLA--

Yang jomblo siapin hati><
----------------------------------------

"Please, jangan berantem, Lang. Gue gak apa-apa, kok. Gak usah baku hantam, ya?"

Entah sudah berapa kali Rinjani memohon, tapi Galang tidak mengindahkannya. Ia masih marah tentu saja, ketika miliknya di perlakukan seperti tadi. Sejak tadi Galang juga berubah dingin, ia membiarkan Rinjani begitu saja. Rinjani jadi bingung harus berbuat apa. Kenapa cowok itu jadi seperti ini? Biasanya gak bisa diem.

"Lang! Jan diem aja. Galang, ih. Gue ngambek, ya?" entah kenapa, Rinjani menjadi manja seperti itu. Ia menarik-narik jaket yang di kenakan cowok itu dengan wajah yang lucu. Menggemaskan!

"Ga-"

Grep!

Memejamkan mata, Galang memeluk tubuh kurus itu dengan erat. Tangannya memainkan rambut Rinjani yang di kuncir kuda.

"Maafin gue, Rin," ujarnya lemah. "Seandainya gue dateng lebih cepat, pasti bajingan itu gak bakal gituin lo," lanjutnya.

Rinjani tertegun. Jadi ini alasan di balik diamnya dia? Diam-diam Rinjani tersenyum di balik punggung cowok itu.

"Hei, Lang." Melepas pelukan, Rinjani menangkup wajah cowok itu. "Lo dateng dan ngebela gue aja, itu udah bikin gue seneng, kok. Kalau lo gak ada mungkin gue udah di gosipin sama mulut-mulut rombeng itu," ujarnya setulus mungkin.

Galang tersenyum, ia meraih tangan cewek itu lalu mengecupnya lama. Percayalah, pasti pipi gadis itu sedang merah sekarang. Blushing! Tindakan barusan teramat manis baginya.

"Gue cuma pengen jagain lo. Milik gue gak boleh diapa-apain." Apa katanya? Milik? Ah! Bisakah Rinjani terbang sekarang? Entah sejak kapan perasaan benci itu berubah, yang jelas saat ini, Rinjani tidak akan mengelak lagi.

"Boleh gue minta lo untuk gak berantem?" tanya Rinjani hati-hati.

"Gue udah ditantang. Pantang buat gue untuk nolak," jawab cowok itu, dirinya sudah kembali.

"Tapi... G-gue gak mau lo luka, Lang," Galang terenyuh. Sepertinya Rinjani benar-benar menghawatirkannya. Ia tidak akan tega membuat gadis itu sedih, tapi dia juga tidak mungkin membatalkan 'aksinya' pada Fathur.

"Rinja liat gue," mereka saling tatap, "gue janji gak bakal luka, gue bakal hati-hati."

"Mana ada berantem gak luka!" sungut Rinjani.

"Ada. Gue, kan, jagoan."

"Lang, gue khawatir. Lo ngerti gak?!"

Galang menghela napas berat, "tapi-"

"Gue udah ingetin, kalau sampai lo berantem, kalau sampai lo mukulin kak Fathur. Gue marah!"

🌿

Malamnya, acara api unggun di gelar. Semua peserta termasuk panitia dan pembina mengambil duduk di dekat api unggun, membentuk lingkaran besar. Sebelumnya Fathur, sebagai ketua pramuka, memberikan amanat. Setelah itu barulah masuk ke acara hiburan.

RINJALANG [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang