JUJUR DIA NYEBELIN. TAPI....
--RINJANI FABYOLA--Rinjani memiringkan kepalanya. Menatap bingung Galang yang terdiam sedari tadi.
Freak banget asli. Tadi pecicilan sekarang matung gini.
Tak tahan, Rinjani menggeram. "Lo ma--"
"Boleh gak sih gue suka sama lo?"
Deg
Deg
Srrrrr
Rinjani bukan main terkejutnya, tubuhnya membeku, matanya membesar. Mencoba mengartikan maksud perkataan gila dari Galang barusan.
Apa katanya?! Suka?!
"Gimana? Boleh gak?" Galang bersuara lagi.
Rinjani kebingungan sendiri.
"Ma-maksud lo gimana sih?" tanya Rinjani mendadak gagap.
"Iya, gue minta izin buat suka sama lo," jawab Galang tersenyum.
Dan senyum itu..... sangat menawan bagi Rinjani.
"Apa sih lo! Gak usah bercanda! Mana ada orang suka pakai izin segala."
"Ada. Gue ini. Oh, gak perlu izin ya? Yaudah."
"Yaudah apa?"
"Gue langsung suka aja gak perlu izin kalau gitu."
Blush!
Seketika Rinjani semakin gugup, ia memalingkan wajahnya. Sial! kenapa dia jadi berdebar seperti ini? Ia tidak pernah merasakan ini pada cowok manapun kecuali Fathur. Apa.....
"Gak usah dipikirin, yang penting lo tau kalau gue suka sama lo," ujar Galang lagi sambil terkekeh melihat wanita didepannya itu salah tingkah.
"Balik," titah Galang.
"Lo ngusir gue?! Lo sana yang balik!" tanggap Rinjani salah paham.
Galang berdecak. "Bukan balik nyuruh pulang, balik badan maksudnya." Galang menjelaskan dengan perhatian.
Awalnya Rinjani bingung, namun ia tidak urung membalikkan badannya ke belakang.
Dan hal selanjutnya yang terjadi adalah.... Galang menyisir rambut Rinjani dari belakang menggunakan jarinya lalu menyatukannya untuk kemudian diikat dengan ikat rambut yang sempat dilepasnya dari rambut Rinjani barusan.
Lagi, Rinjani terpaku, merasakan sentuhan lembut pada rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJALANG [Completed]
Fiksi RemajaGak ada salahnya untuk mendukung penulis dari nol, jangan tunggu viewers banyak dulu baru baca. Challenge nya, baca cerita ini sampai 5 chapter dulu, sanggup? ------------- Rinjani. Bukan nama sebuah gunung, melainkan nama seseorang. Ya, Rinjani Fa...