"Pak, ini udah tanggal 14 Februari?"
"Iya den, makanya sekolah baru aden pakai tema valentine hari ini."
Si 'aden' ngangguk, takjub juga sama sekolah barunya ini. Valentine banyak banget hiasan-hiasan hati, gambar coklat, buket bunga dan warna-warnanya juga kebanyakan merah.
Apa kabar hallowen?
Atau mungkin bakalan ada pesta gothic juga?
"Den, ini coklatnya hampir lupa."
"Coklat?"
"Tuan bilang hari ini semua siswa diwajibkan membawa coklat untuk ditukar sekelas. Bibi sudah menyiapkan ini tadi tapi aden sudah menunggu di mobil, jadi saya bawakan."
"Oh, makasih ya pak."
"Sama-sama den, nanti jam 12 saya jemput sesuai jam pulang aden."
"Iya pak."
Si supir senyum. "Selama—"
"Jimin masuk dulu pak, bapak hati-hati!"
Supir itu senyum maklum, dia bukannya maklum soal tingkah kurang sopan majikannya itu. Tapi emang setiap Valentine, Jimin selalu nolak dikasih ucapan.
Karena nggak tau fungsi coklat di tangannya itu buat apa? Jimin cuma ngeliatin sambil angkat bahu. Buat dia tanggal 14 Februari nggak ada bedanya sama hari-hari lain. Nggak ada yang perlu dia spesialin. Valentine ya Valentine.
Jimin duduk di kursinya, dia ngeliatin atap kelas yang udah dihias banyak gantungan hati beda ukuran.
"Keren 'kan?"
Jimin yang kaget langsung noleh, ada ketua kelas yang udah senyum-senyum liatin dia.
"Masih inget gue 'kan? Jung Hoseok yang kemarin sore nganter lo ke kelas."
"Iya."
"Gimana? Kelas kita versi Valentine? Meskipun ini sekolah khusus cowo tapi cara kita ngehias kelas nggak boleh dianggap rendah."
Iya, sejak tadi pagi keluar mobil Jimin akui emang sekolah ini menurut dia seluruh murid cowonya nggak ada yang keliatan kayak berandal. Malah cenderung penurut. Buktinya ini kelasnya penuh origami yang bentuknya hati, jarang tuh cowo yang mau ribet. Biasa juga nyuruh anak cewe, kalo nggak ada cewenya ya nggak dikerjain.
"Bagus kok." Kata Jimin.
Hoseok yang ngeliat itu senyum sekilas.
"Halah, kalo biasa aja sih ya bilang biasa aja gitu Jim. Jangan ditahan kalo sama gue, ketauan boongnya."
"Hah?"
Hoseok ngeliatin Jimin sebentar, dia duduk di depan Jimin terus nunjuk ke arah coklat di atas meja.
"Muka lo gampang ketebak, tapi gue seneng kok lo ngehormatin hasil kerja keras kelas ini. Ada hal lain yang bikin lo nganggep Valentine hari yang biasa aja 'kan?"
Mata Jimin melotot, kenapa Hoseok bisa tau? Padahal mereka ngobrol panjang baru hari ini.
"Udah jangan dilanjut. Oh iya, lo mau tau satu hal nggak?"
"Apa?"
"Biasanya sekolah ini kalo lagi Valentine coklatnya cuma dituker sama anak sekelas. Tapi tahun ini beda, kita bakalan tukeran sama kakak kelas."
"Berkah anak baru Jim, belum juga akrab sekelas ini malah udah harus berhadapan sama kakak kelas."
"Kelas kita bakalan tukeran coklat sama kelas 3-1."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN
FanfictionCuma cerita pendek yang selesai perchapter, kecuali kalau memang sekiranya terlalu panjang untuk satu chapter dan otak pemula ini sanggup bikin lanjutannya bakal ada lanjutannya. hope u like it ya :") Top!yoon Bot!jim Dilarang salah lapak! Menghorma...