Nyatanya apa yang diucapkan Yoongi untuk Jimin itu bersifat mutlak, tidak bisa dibantah apalagi diganggu gugat.
Kalau Jiminnya menolak, ya pokoknya Yoongi mengalah juga. Yoongi itu dingin, tapi gampang meleleh. Cukup diberi sesuatu yang manis, nanti akan terlihat bagaimana usahanya menahan gemas.
Seperti berusaha mengalihkan perhatiannya dengan mengedipkan mata beberapa kali pertanda gugup, kurva senyuman segaris yang perlahan namun pasti sudut-sudutnya mulai terangkat.
Jimin bilang tingkah Yoongi yang satu itu sangat lucu.
"Kalau mau tersenyum, tersenyum saja hyung. Jangan ditahan" Begitu kata Jimin.
Padahal jika ditanya siapa member yang paling dingin, pasti semuanya akan kompak menjawab Yoongi.
"Dinginnya di luar, di dalam sangat menggemaskan" Ini kata Jimin
Tapi ada juga yang menyanggah, Taehyung misalnya.
"Apanya?! Yoongi-hyung itu bukannya menggemaskan, jatuhnya malah menyeramkan. Apalagi jika tiba-tiba tersenyum padahal tidak ada hal yang lucu"
"Tapi Tae-hyung, menurutku Yoongi-hyung itu sangat keren. Dia akan diam saat semua tertawa membahas hal lucu. Dan sebaliknya, saat semuanya serius, dia akan menganggap hal itu lucu. Aneh tapi nyata, dan itu sangat langka. Namjoon-hyung juga setuju" Ini kata Jungkook.
"Setuju apa?"
"Menurutku Yoongi-hyung akan ceria saat konser dan membahas lagu. Di luar itu dia akan sangat datar" Kalau ini pendapat Hoseok.
"Yah! Sudahlah! Kita semua tau, Yoongi akan benar-benar meleleh saat dekat dengan Jimin" Kali ini ucapan sang tertua membuat suasana hening.
"Kenapa kalian membahasku?"
"Karna kamu jarang tersenyum kecuali di dekat Jimin" Jawab Jin.
"Senyumnya menular"
"Tapi hyung, kamu bilang waktu itu siapapun yang melihat Jimin-hyung pasti akan jatuh cinta dengan matanya. Kenapa sekarang kamu bilang senyumnya menular? Bukankah itu berarti kamu jatuh cinta pada senyumnya?" Pertanyaan Jungkook ini, benar-benar, entahlah.
Yoongi sekarang lagi-lagi tersenyum. Taehyung melotot melihat kurva senyum Yoongi yang sangat lebar.
"Memang mata Jimin itu sangat indah. Aku pertama jatuh pada mata Jimin, sekarang aku sudah jatuh pada senyumnya. Tapi sebelum itu aku sudah jatuh cinta dengan semua yang ada pada dirinya" Begitu kata Yoongi.
Semua orang di sana serentak melakukan pose nosebleed sambil berteriak 'oow'.
Jimin di tempat duduknya tersenyum, sangat manis. Matanya sampai membentuk garis. Itu senyum favorit Yoongi, member BTS, BTS staff, Bang PD-nim, dan Army.
"Jangan mengaku Army, kalau kamu tidak menyanyangi semua member BTS" Begitu kata Yoongi saat ia melihat postingan seseorang yang mengaku Army tapi tidak menyukai semua member BTS*
"Terimakasih, hyung"
"Sama-sama Jiminie, tapi aku minta balasan karena sudah memujimu"
Begitulah Yoongi dan otak jeniusnya.
"Ung, apa hyung?"
"Temani hyung menulis lagu, belanja dan lainnya. Kalau diajak member lain, kamu harus minta izin"
Jungkook dan Taehyung yang hampir setiap hari menghabiskan waktu dengan hyung mochinya itu sudah melakukan posisi kuda-kuda. Jin menutup wajahnya dengan bungkus snack.
"Memangnya Jimin akan kamu izinkan hyung?" Namjoon bertanya.
Yoongi berdiri, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaket. Berjalan mendekati Jimin lalu mengusap lembut rambut abu-abu kesayangannya.
"Tidak"
Dan hal itu sudah menjadi kebiasaan Yoongi.
"YAAAAAAAAAAAA!"
Sama halnya dengan teriakan dua maknae beda usia yang kini sudah berlari lalu memeluk Jimin.
"Astaga kalian ini kenapa?" Jimin malah bingung.
"Sebelum menemai Yoongi-hyung menulis lagu. Main sama kita ya hyung"
Astaga, Jin ingin berteriak gemas. Bagaimana tidak? Tadi itu Jungkook yang memohon, dan dia terlihat seperti anak TK yang merengek ingin mampir ke taman saat pulang sekolah.
"Iya Jim, Yoongi-hyung itu sukanya memonopoli kamu. Aku dan Jungkook kan juga ingin bermain bersamamu"
Jimin terkekeh manis. Astaga, lebih manis dari gula-gula.
"Iya-iya, nanti main ya. Yampun adikku" Jimin mengusalkan pipinya dengan masing-masing pipi adik-adiknya. Hal yang sangat lucu.
"Hyung, kurasa tidak salah jika kita terkadang sangat konyol ketika hanya sedang bertujuh. Di usia muda, kita sudah mulai mencari uang. Bahkan usia Jungkook masih sangat muda waktu itu. Kita menghabiskan waktu bermain kita dengan mencari pengalaman. Jadi kurasa, tak apalah kita mencari kebahagiaan seperti ini"
"Iya Joon, karena itu juga kita malah terlihat seperti keluarga bukannya boyband. Selain itu, jika kita saling terbuka seperti ini kita bisa mencari jalan keluar untuk memperbaiki apa yang menurut kita masih kurang. Astaga Joon, rasanya aku tidak ingin tua. Aku ingin terus dengan kalian"
"Aku juga hyung. Ak-- Ya ampun Jungkook! Pipi Jimin copot kalau kau terus-terusan mencubitnya seperti itu" Namjoon berucap histeris saat ia melihat bagaimana manusia mirip kelinci kelebihan otot itu sangat beringas mencubiti dan mengunyel-unyel pipi Jimin.
Jin tertawa dengan suara khasnya, namun saat ia hendak berdiri membantu Namjoon menghentikan Jungkook. Pintu terbuka dengan keras memperlihatkan sesosok manusia pucat dengan sorot matanya tajam mengarah pada Jungkook.
"Jeon Jungkook" Desis Yoongi pelan.
Dan setelahnya Jimin tau, berapa banyak es batu yang Yoongi siapkan untuk pipinya agar tidak membiru, akibat ulah bayi Bangtan pengagum Ironman.
Poor Jimin dan pipi mochinya.
Hello
💜Sebelumnya, Boo cuma mau memberi tahu. Soal bagian (*) itu cuma murni pemikiran milik Boo. Kalau memang nyata ada yang pernah bilang begitu dan bukan Yoongi yang bilang, Boo minta maaf ya :)
Mohon maklum, Boo cuma manusia biasa yang gak setiap kejadian tau dan selalu benar -3-
Sekian
TerimakasihOh ya, don't forget voment ya chingudeul. Kebaikan kalian adalah kemuliaan~
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN
FanficCuma cerita pendek yang selesai perchapter, kecuali kalau memang sekiranya terlalu panjang untuk satu chapter dan otak pemula ini sanggup bikin lanjutannya bakal ada lanjutannya. hope u like it ya :") Top!yoon Bot!jim Dilarang salah lapak! Menghorma...