Siang ini tak ada yang akan menyangka jika Bunda Min membawa model baru ke Studio Induk.
Mungkin Yoongi sudah tahu, namun ia hanya diam. Terlalu sibuk dengan majalah baru milik Bundanya. Tahu-tahu ketika ia hendak mengatur kamera, Taehyung datang memanggil untuk segera berkumpul di ruang utama.
Di sana berdiri seorang pria yang sangat asing. Ia tak pernah melihatnya, di Studio induk maupun anak ia belum pernah tahu.
"Yoongi, sini" Bundanya memberi isyarat dengan tangan.
Bunda Min tersenyum cerah dengan sesekali menoleh menatap orang asing itu.
"Yoongi, apa semuanya udah dateng?"
"Anak kesayangan Bunda belum dateng"
Bunda Min mengangguk.
"Bentar lagi anak kesayangan Bunda jadi nambah satu"
Yoongi mengernyit memandang Bundanya. Dalam hati tak suka mendengar apa yang diucapkan oleh Bunda Min.
Sedangkan yang ditatap menoleh, sepertinya salah tangkap. Ia lalu menepuk lengan anak kandungnya.
"Maksudnya anak asuh di sini. Bukan anak kesayangan kayak kamu" Lalu tersenyum.
Yoongi hanya menggumam 'hmm' lalu bersedekap. Menatap objek asing di depannya.
Tinggi? Ya tentu.
Putih? Masih lebih pucat milik Yoongi.
Tampan? Yoongi tentu merasa dirinya yang lebih tampan.
"Apa yang Bunda pikir sampai langsung angkat orang ini ke induk?"
"Yoon, Jimin mana?"
Yoongi menatap Bundanya yang kini menunjukan raut khawatir. Ini sudah lewat 20 menit dari waktu yang seharusnya.
"Yoongi telpon Jimin sekarang Bun, permisi"
Ia mundur ke belakang untuk mencari tempat yang lumayan sepi.
"Halo?""Halo pak?"
"Jim, kamu di mana? Ini sudah lewat hampir setengah jam. Bunda mau perkenalan sama model baru juga, kok kamu belum sampai?"
"Ssssssssskk ssssssskkk-Maaf pak ada halangan tadi-ssssssssskkk-tapi ini udah mau sampai ke gedung kok-Ssssssskkkk-di ruangan mana ya pak?"
"Ruangan utama"
"Sssssskk-kasih-sssssskkk-ak-sssssskkkk"
"Halo, Jim kamu ngomong ap--"
TUT
"Kok aneh? Jimin gak ada kuota atau sinyalnya jelek? Tapi bukannya di sini sinyal bagus ya?"
Yoongi memandang ponselnya, tiba-tiba perasaan khawatir muncul. Terpikir olehnya untuk menjemput Jimin, tak peduli dengan perkenalan model baru itu. Namun ketika ia hendak berangkat, ada notifikasi dari Jimin.
Tepat ketika ia kembali menuju ruang tengah, di sana Jimin muncul dengan napas terengah.
Yoongi berpikir, memangnya halangan apa yang dimaksud oleh Jimin? Apa Jimin kesiangan sehingga ia berlari kemari? Tapi itu tidak mungkin.
Bunda Min tampak menghampiri Jimin lalu menanyai beberapa hal sebelum akhirnya Jimin berdiri tegak. Yoongi sempat mengernyit ketika ia mendapati Jimin meringis menahan sakit. Entah apa yang sakit, atau ia kelelahan akibat berlari? Wajahnya pucat.
"Baik, tadi saya udah suruh model baru kita buat siap-siap sementara. Kita semua sudah lengkap, jadi anak-anak Bunda semua sekalian. Model baru Bunda, ujicoba di majalah terbaru. Lulusan permodelan terbaik, Cha Eunwoo!"
Lalu muncullah Eunwoo dari pintu menuju ruang wardrobe.
Semua biasa saja, dalam artian ada yang terkagum, tak menyangka dan sebagainya kecuali satu orang. Ia membola, terkejut tentu saja. Bagaimana bisa?
Sedangkan si pemain baru, Eunwoo tersenyum manis dengan menyapukan pandangannya pada seluruh penjuru ruangan. Sampai matanya menemukan satu entitas yang selalu mampu membuatnya betah tersenyum.
BRUK
"JIMIN!"
Hello
💜Apaga yang terjadi?
Cepetin selesai aja ya?
Biar cli to the maxMina kok rasanya mangkel yak ma wp :(
Apa gara² notip pembaruan aplikasi Mina biarin makanya
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN
FanfictionCuma cerita pendek yang selesai perchapter, kecuali kalau memang sekiranya terlalu panjang untuk satu chapter dan otak pemula ini sanggup bikin lanjutannya bakal ada lanjutannya. hope u like it ya :") Top!yoon Bot!jim Dilarang salah lapak! Menghorma...