2932

665 79 18
                                    

Hai, kenalkan namaku Park Jimin.

Aku adalah seorang Army, iya aku fanboy. Yang sering dibilang makhluk langka karena kebanyakan Army adalah perempuan.

Tahu Bangtan 'kan? Pasti tahu.

Iya, yang anggotanya 7 orang. Sering dibilang 7 pangeran Army.

Meskipun Bangtan sudah beristirahat sekarang, tapi ketahuilah jika Army sangatlah setia. Army masih melakukan strategi streaming untuk lagu dan video klip mereka, Army berharap di manapun dan kapanpun anggota Bangtan sekarang, mereka akan tetap bangga memiliki Army selama ini.

Army masih selalu mengadakan projek Bangtan, dan dengan kompak masih sering merayakan ulang tahun tiap member dengan meriah.

Seperti tahun ini, aku dengan sahabatku Kim Taehyung. Kami pergi ke Seoul untuk menghadiri sebuah acara perayaan ulang tahun salah satu mantan anggota Bangtan. Ah, mantan anggota, tapi Bangtan masih tetap di hati dengan jumlah 7 orang.

Perayaan ulang tahun Suga yang ke-32. Padahal Taehyung ini satu tanah kelahiran dengan Suga dan V, tapi dia lebih memilih mengikuti event di Seoul. Aneh memang. Tapi tak apalah, dengan begini aku tak sendirian. Oh ya, ngomong-ngomong aku asal Busan. Satu kampung dengan Baby J dan JK.

Aku kenal dengan Taehyung karena kami dulu sempat bersekolah dan kuliah di Seoul bersama. Ketika sudah bekerja, kami jarang bertemu karena kembali ke kampung halaman masing-masing. Tapi komunikasi kami masih terjaga.

"Jimin, setelah sekian tahun aku masih menjadikan Jin-ssi sebagai role model. Bahkan orang tuaku sampai heran karena gaya berpakaianku masih mengikuti dia."

Aku tersenyum dan mengangguk, kemudian aku menanyakan sebuah hal yang hampir setiap saat kami bahas.

"Itulah dirimu, tapi aku masih heran. Kau dan V hampir memiliki wajah yang mirip, kenapa kau tidak mengikuti gaya berpakaiannya?"

Taehyung menggeleng, ia duduk bersandar dan memandang keluar jendela bis.

"Aku juga mengidolakan V, tapi menurutku aku lebih suka gaya berpakaian Jin. Entahlah aku juga tidak tahu, lagipula aku takut jika kita bertemu mereka, nanti kami akan tertukar karena semuanya hampir mirip. Nanti bisa-bisa kau tidak bisa membedakan kami!"

Ugh, sahabatku ini, menyebalkan. Aku memutar bola mataku malas.

"Mulai lagi, sebaiknya aku diam." Jawabku kemudian dan membuatnya tertawa.

Kami mengobrol ketika sudah setengah jalan dari Busan ke Seoul. 20 menit setelahnya aku dan Taehyung sampai, dan segera pergi ke hotel untuk beristirahat.

Jangan salah paham! Kami berbeda kamar meskipun sama-sama laki-laki. Aku tidak mau tidur di lantai karena Taehyung yang selalu tidur tak beraturan. Berbeda sekali dengan V yang tidur pun tetap tampan.

Awalnya memang Taehyung tak setuju dengan alasan menghemat uang, tapi hey bahkan biaya menginap di hotel ini lebih murah dibandingkan dengan harga baju yang Taehyung beli. Tentu saja aku memilih tidur sendirian daripada tidur di lantai, sama saja.

***

"Jimin kau sudah membawa posternya?"

"Sudah."

"Banner?"

"Sudah."

"Kipas?"

"Sudah."

"Ka—"

"Tae, aku sudah mempersiapkan barang bawaan kita di dalam tas. Kau sudah membuat listnya dan sudah ku centangi semuanya lengkap bahkan aku mengecek ulang hingga lima kali."

YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang