Sore hari ketika tamu undangan telah undur diri. Jimin dan Yoongi akhirnya bisa duduk dengan lega. Mereka tentu lelah terus-terusan berdiri dan menyalami tamu.
Jimin duduk di samping Yoongi yang menutup mata. Dengan inisiatifnya, Jimin berdiri dan mengambil dua gelas minuman.
"Kak, jangan kebablasan tidur. Ini aku bawain minum"
Yoongi membuka matanya, ia lalu tersenyum.
"Makasih Jim" Dan meminumnya.
"Kak Yoon capek ya? Nanti aku pijit biar enakan" Usul Jimin.
Yoongi tentu tak menolak, ia sudah lama tak dipijit. Apalagi kali ini istrinya sendiri yang memijitnya.
"Anak-anak Bunda~"
Bunda Min tiba-tiba datang dengan senyuman lebar. Ia duduk di samping Jimin lalu memeluk menantunya itu dengan erat.
"Uuuh, Bunda gak nyangka yang jadi menantu Bunda itu ternyata modelnya Bunda"
Jimin hanya tersenyum, ia sebenarnya juga tak menyangka jika mertuanya adalah atasannya sendiri.
"Jimin" Mama Park memanggil.
Jimin perlahan melepaskan diri dari pelukan Bunda Min. Ia lalu menghampiri Mamanya.
"Mama" Panggilnya.
Mama Park tersenyum teduh, tangannya mengusap pipi anak yang selama ini ia rindukan dari Busan.
"Kita ngobrol dulu yuk. Mama kangen sama Jimin"
Jimin mengangguk.
"Bunda, Jimin mau ngobrol sama Mama dulu ya?"
"Iya nak"
Jimin dan Mama lalu berjalan beriringan menuju kursi di sisi jendela. Lumayan jauh dari keramaian yang masih ada.
"Kita duduk aja"
Jimin lalu duduk menempel dengan Mamanya. Ia juga rindu. Selama ia merantau di Seoul, Jimin hanya pulang sebulan sekali. Namun itu jika ada waktu. Saat waktu libur yang bisa dibilang 'hari kejepit' Jimin memilih menghubungi orang tuanya jika ia tidak pulang.
Uangnya tentu lebih dari cukup untuk pulang pergi dengan waktu singkat. Namun Jimin juga tak mau mengambil resiko jika dirinya kelelahan.
Jadi kali ini, Jimin memanfaatkan waktunya untuk memeluk sang Mama dengan manja.
"Manjanya anak Mama. Udah nikah loh" Meski begitu Mama Park mengusap rambut Jimin.
"Jimin kangen Mama"
"Iya Mama juga kangen. Tapi abis ini kan kamu ikut Yoongi, nak"
"Mama nginep dulu ya? Bunda tadi juga sempet bilang ke Jimin buat minta Mama Papa nginep dulu"
"Iya, Mama nginep kok. Tapi cuma seminggu"
"Ih, kok gitu?"
"Butik Mama siapa yang ngurusin sayang?"
"Online, Ma. Dua ya?" Bujuk Jimin.
Mama Park terkekeh, terakhir Jimin manja seperti ini ketika ia masih sekolah dasar. Setelah memasuki bangku JHS dan mempunyai seorang adik, Jimin mulai mengubah kebiasaannya. Dan setelahnya ia tumbuh menjadi seorang kakak yang sangat Jihyun idolakan.
"Nanti Mama bilang ke Papa sama Jihyun"
Jimin tersenyum hingga matanya menyipit lalu mencium pipi Mamanya.
"Oh iya, Mama mau ngobrol apa?"
Mama mengisyaratkan Jimin agar menjadikan pahanya sebagai bantal. Jimin awalnya merasa ragu, ia menengok kanan dan kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN
FanfictionCuma cerita pendek yang selesai perchapter, kecuali kalau memang sekiranya terlalu panjang untuk satu chapter dan otak pemula ini sanggup bikin lanjutannya bakal ada lanjutannya. hope u like it ya :") Top!yoon Bot!jim Dilarang salah lapak! Menghorma...