Model : Hello Jagoan

958 127 63
                                    

Yoongi menutup laptopnya, ia menarik napas lalu mengembuskannya perlahan. Diliriknya Jimin yang tengah membaca novel.

Sudah 9 bulan, perkiraan dokter antara minggu ini atau minggu depan jagoan kecil mereka akan melihat dunia.

Yoongi selalu berusaha menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu di rumah. Sisanya ia akan terus ada untuk Jimin.

Melihat Jimin yang mengusap perutnya dengan sebelah tangan membuat jantung Yoongi berdegup. Ia memutuskan untuk mendekati Jimin.

"Baca apa hm? Sampai fokus begitu"

Jimin mendongak, ia tersenyum hingga matanya menyipit.

"Novel yang dihadiahkan Mina kemarin. Bagus ceritanya" Tutur Jimin, tangan kirinya masih setia mengusap sisi perut.

Yoongi duduk lalu turut mengusap perut Si Manis.

"Apa nyeri Jim?"

"Enggak kok. Hmmm, Bunda kapan ke sini?"

"Besok, sama Mama juga kan. Paling pagi agak siangan sampainya. Kenapa, udah kangen?"

Jimin menjawab dengan cengiran. Tentu ia rindu, selama ini kan mereka sangat sibuk dan jarang mengunjungi Jimin.

Yoongi menarik kepala Jimin agar bersandar pada pundaknya. Tak begitu mengindahkan kala Jimin menutup novelnya dan meletakkanya begitu saja.

"A-aduduh, ssssh p-perut"

Yoongi menunduk, Jimin merintih dalam pelukannya. Sebelah tangannya mengusap perut dan sebelahnya lagi meremas kaos Yoongi.

"Ada apa Jim?"

"Sa-sakit, sakit"

Melihat Jimin yang semakin kesakitan, Yoongi segera menggendongnya dan memasukkannya ke dalam mobil.

"Tenang oke, kita ke rumah sakit sekarang"

Yoongi tak mau gegabah, ia berusaha berlaku tenang meski sebenarnya dalam hati ia juga panik.

Selama perjalanan, ia membiarkan Jimin mencengkeram lengannya sebagai pelampiasan.

"Argh!"

Jimin terus berusaha menetralkan napasnya untuk mengurangi rasa sakit.

Ketika sampai di rumah sakit, Yoongi segera membawa Jimin menuju IGD. Napasnya tak kalah kacau, Jimin yang terus merintih kesakitan membuatnya terus terpikir.

"Bunda, iya Bunda" Lalu dihubunginya nomor Bunda Min.

"Halo"

"H-halo Bunda!"

"Yoongi, Bunda denger kamu nak, kenapa teriak?"

"B-bun, Jimin udah, anak, Min"

"Kamu ngomong apa Yoon? Jimin kenapa? Gak terjadi apa-apa sama dia dan janinnya kan?"

"E-enggak, Jimin itu sekarang. Haaah~ Dia udah lahiran hari ini Bun. Sekarang lagi ditangani dokter"

"Sekarang? Astaga, hari ini?!"

"Iya"

"Kirim alamat rumah sakitnya, Bunda ke sana sekarang"

Lalu telepon itu terputus sepihak. Yoongi memandangi tangan bergetarnya yang memegangi ponsel. Ia lalu menghubungi keluarga Park.

Ketika di rasa seluruh keluarga sudah, ia duduk. Namun baru sebentar ia terduduk, tubuhnya kembali berdiri dan ia bawa mondar-mandir. Yoongi tak peduli dengan kaos polos putih dan celana training hitam panjang serta sandal rumahan yang keliru sebelah.

YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang