Tidak ada yang tidak mungkin. Setiap hal pasti mungkin terjadi. Baik secara akal maupun tidak. Tapi sekali lagi, baik tidak dapat dijelaskan secara akalpun pasti lambat laun akan dapat dipecahkan.
Seperti sepasang manusia yang tidak pernah mengenal lalu bertemu dan jatuh cinta.
Sederhana dan pasaran memang. Bahkan terdengar sangat klise. Mungkin pertama membaca akan terlihat sangat menarik, tapi jika berulang-ulang pasti akan merasakan kepuasan yang tidak terpenuhi.
Seperti itu yang dirasakan Min Yoongi saat ini. Semuanya bermula kemarin sore. Saat ia tengah membeli mie instan di swalayan, tanpa sengaja menyenggol pemuda yang tingginya hampir sama dengannya. Pemuda itu hanya lebih pendek beberapa senti saja dengannya.
Kulitnya putih bersih, matanya hitam legam, rambutnya juga hitam namun sepertinya dicat perak beberapa sisi. Terlihat sangat cantik.
Bahkan Yoongi sempat terlena saat sosok indah itu berucap terimakasih. Ia hanya mengangguk dengan bodohnya tanpa ada niat untuk berganti mengucap kata lain.
Hingga sosok itu tersenyum Yoongi kembali merasa asing di dadanya. Berdetak cepat, seperti saat ia panik mendengar Holly menggonggong dari dapur, yang ternyata lapar dan sedang duduk di depan mangkuk makannya.
Tapi kali ini hanya menatap manusia, Yoongi kembali berdetak sangat kencang. Sampai sosok itu melambaikan tangannya lalu mendahului berjalan menuju kasir.
Yoongi masih ingat betul. Sosok itu memakai celana panjang hitam bergaris putih di pinggir, sweater abu-abu yang menenggelamkan tubuhnya, serta sandal rumahan hitam. Santai, tapi sangat style Yoongi.
Yoongi sempat mengira jika dirinya sudah gila. Hanya karena bertemu seseorang di swalayan lalu ia memikirkannya sampai detik ini.
"Astaga, apa yang aku pikirkan?"
Yoongi mengacak surainya asal. Lalu ia teringat jika belum memberi makan anjing kesayangannya.
"Holly" Panggilnya.
"Waktunya makan" Ia sudah membawa mangkuk makan Holly dan makanannya.
Namun saat di ruang tengah tempat biasanya Holly bermain, ia tidak menemukan presensi makhluk berbulu itu.
"Gguk!"
Yoongi menegakkan punggungnya. Sepertinya ia mendengar suara Holly. Segera ia berjalan menurut suara itu.
"Holly?" Pertama ia berjalan memutari dapur.
"Gguk!" Suaranya jauh. Ia berjalan kembali ke ruang tengah lalu menelisik di sana.
"Holly? Kamu di mana? Ayo makan, main petak umpetnya nanti" Bujuknya.
"Gguk!"
Yoongi mengernyit, suaranya masih saja jauh. Tapi seperti hanya di sekitarnya.
"Holly?"
"Gguk! Gguk!"
"Astaga, berhenti bergerak sayang. Nanti kamu jatuh dari gendonganku"
Ha? Yoongi terkejut. Suara ini, Yoongi benar-benar yakin jika suara ini adalah milik seseorang yang ia senggol tempo hari. Dan suara ini sepertinya sedang bersama anjing kesayangannya.
Segera Yoongi melangkahkan kakinya menuju pintu depan. Kali ini bahkan suara keduanya terdengar sangat jelas. Lalu ia membuka pintu itu, tapi sepertinya Yoongi melakukan kesalahan fatal.
Holly berada di dalam gendongan pemuda yang sama dengan kemarin sore. Bedanya pemuda itu memakai kaos polos putih dan celana panjang coklat. Rambutnya yang perak terlihat berkilau terkena sinar matahari dan mata hitamnya memberikan tatapan teduh yang menyejukkan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN
FanfictionCuma cerita pendek yang selesai perchapter, kecuali kalau memang sekiranya terlalu panjang untuk satu chapter dan otak pemula ini sanggup bikin lanjutannya bakal ada lanjutannya. hope u like it ya :") Top!yoon Bot!jim Dilarang salah lapak! Menghorma...