Penggemar | Cintaku

444 43 5
                                    

Aku tersenyum dan membungkuk berkali-kali. Tak lupa ucapan terima kasih aku ucapkan kepada kru dan staf. Pekerjaan hari ini akhirnya selesai. Syuting yang tak ku sangka akan sedikit melelahkan ini lumayan menyenangkan.

Lumayan, untuk membuatku lupa dengan pekerjaan menumpuk di agensi.

Manajer-nim mengatakan padaku, setelah ini aku bisa langsung pulang dan beristirahat. CEO membolehkan aku mengambil waktu luang hari ini.

Aku tentu merasa girang, akhirnya aku bisa merasakan empuknya kasur di rumah sedikit lebih lama. Dan aku juga bisa bermain dengan anjing kesayanganku di rumah. Benar-benar sesuatu yang tidak boleh aku lewatkan.

Tapi aku pikir, aku sedikit berlebihan. Ketika berjalan keluar dari gedung liputan, banyak sekali media dan penggemar yang sudah menunggu dengan kamera.

Bahkan aku melihat beberapa penggemar yang membawa poster wajah jelek milikku. Melihatnya aku tentu tertawa. Tapi juga heran, aku sejelek itu saja mereka suka. Ternyata mencari uang memang seperti ini ya.

"Yoongi-ah!"

"Min Yoongi!"

"Suga-ssi!"

"Min Suga-ssi!"

Aku hanya bisa melambaikan tanganku dan berusaha tersenyum, meski senyumku tidak terlalu terlihat karena aku memakai masker. Tapi aku tau mereka tau jika aku tersenyum. Di sela kilatan lampu sorot kamera, aku samar-samar mendengar ada seorang penggemar yang menyuruhku melihat ke arah kiri.

Aku tidak paham, yang aku lihat hanya beberapa media dan penggemar. Oh, mungkin yang mereka maksud poster wajahku yang diedit?

"Tolong majulah lagi Suga-ssi! lihatlah ada seorang penggemar yang memberimu kejutan!"

Kali ini aku mendengarnya dengan jelas. Manajer-nim menuntunku berjalan ke depan. Lalu aku melihat seorang laki-laki dengan pakaian serba hitam, ia duduk di sisi senggang parkiran dan memangku sebuah gitar. Ada beberapa speaker bluetooth juga di sana.

Tiba-tiba aku berdebar dan penasaran. Apa yang akan dia lakukan ya?

"Apa kau akan melihatnya Suga?" manajer-nim bertanya padaku. Aku langsung saja mengangguk, karena aku sangat penasaran.

"Dalam sepiku, kaulah candaku
Dalam gelapku, kaulah pijarku
Dalam hatiku, engkaulah cintaku."

Aku menoleh saat mendengar laki-laki itu mulai bernyanyi. Aku seperti tidak asing dengan bahasa yang dia gunakan.

"Dia dari Indonesia?" tanyaku pada manajer-nim.

"Entahlah, tapi sepertinya dia orang Korea. Atau mungkin dia darah campuran?"

Laki-laki itu sepertinya lebih muda dariku, tapi caranya bermain gitar membuatku kagum. Dia hebat.

Kerinduan, yang kini ku rasakan
Terjawab sudah dengan hadirmu
Membawa, kehangatan

Sekian lama, kau doa yang ku pintakan
Tuhan kirimkan engkau padaku
Mengisi, kisah hidupku

Dalam sepiku, kaulah candaku
Dalam gelapku, kaulah pijar ku
Dalam hatiku, engkaulah cintaku

Kaulah lentera, di dalam jiwa
Kuatkan raga, peluk nan cinta
Semoga abadi, cinta tuk selamanya

Sejujurnya aku tidak paham apa yang dia nyanyikan. Dan apa jenis genre yang dia bawa. Mungkin reggae? dan nada yang dinyanyikannya aku belum pernah dengar tapi cocok dengan telingaku. Suaranya pun menurutku pas.

Pembawaannya, meskipun ia hanya duduk, tapi pandangan matanya beberapa kali melihat ke arahku. Dan bisa aku lihat meski dari jauh, matanya menyipit saat tersenyum. Aku akui, itu manis.

YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang