Model : Nggak ngambek

751 112 80
                                    

Yoongi frustasi.

Jimin tidak membalas ataupun membaca pesannya. Bahkan hanya ada satu centang pada balon pesan.

Apakah Jimin marah hanya karena ia guyoni seperti itu?

Tapi kenapa harus marah?

Apa niat Yoongi yang sebenarnya sudah diketahui oleh Jimin?

Baiklah, sudah Yoongi putuskan akan menjemput Jimin lebih awal. Tidak peduli apakah Jimin marah atau tidak. Yang penting ia harus bertemu Jimin dan hari ini tidak boleh gagal.

Pukul 7 tepat ia sampai di depan rumah Jimin. Sempat bingung mengapa ia begitu gugup dan takut akan kemungkinan jika Jimin marah.

Tapi sepertinya Jimin bukan tipe manusia yang akan merajuk hanya karena hal sepele. Lalu mengapa Yoongi harus takut?

Baiklah lupakan, Yoongi sendiri paham apa yang membuatnya seperti ini.

TING TONG

"..."

TING TONG

"..."

TING TONG

"..."

Oke, Yoongi cemas. Apa Jimin pergi karena gurauannya? Atau Jimin tahu ia datang lebih awal?

Amburadul, baik pikiran maupun isi hati Yoongi saat ini. Coba sekali lagi.

TING TONG

"Sebentar!"

Terdengar suara Jimin yang berteriak dari dalam.

CKLEK

"Loh? Jadinya pa--"

Grep

"Untung kamu di rumah"

"..."

"Jim, maaf, maafin saya. Lain kali saya gak akan bercanda kayak gitu lagi sama kamu. Seharusnya saya bercanda gak menyangkut pautkan sama perasaan saya. Maaf Jim kalau itu bikin kamu gak nyaman"

"..."

"Jimin?"

Yoongi lalu memandang wajah terkejut Jimin.

"Jim, hey" Sedikit ia guncang bahu yang lebih muda agar tersadar.

"Jimin?"

"O-oh, ya?"

"Kenapa?"

"Kenapa?"

Yoongi mau tak mau terkekeh. Baginya, Jimin yang tengah terkejut seperti ini sangat menggemaskan.

"M,masuk dulu kak"

Mereka masuk ke dalam rumah Jimin, lengkap dengan Jimin yang masih dan raut wajah lucunya.

"Mau minum apa kak?"

"Gak usah Jim, kamu siap-siap aja. Habis ini kita pergi makan"

5 menit kemudian, Jimin sudah siap. Ia hanya memakai kaos lengan panjang berwarna putih dan kacamata hitam.

"Gak pakai jaket Jim?"

Jimin menunduk lalu menggeleng. Ia lagi-lagi terkejut kala Yoongi memakaikan jaket untuknya.

"K-kak?"

"Pakai Jim, luka kamu yang lecet-lecet itu biar ketutupan. Kalau kena debu nanti ada kumannya terus gak cepet sembuh"

Jimin lagi-lagi terdiam. Ia menurut ketika tangan Yoongi dengan lembut menggandengnya menuju mobil yang sudah terdapat 4 personil bodyguard bertubuh gagah.

YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang