"Jimin-ah! Aku pulang!"
"Gausah teriak juga kali"
Jimin lalu tersenyum dan segera mengambil alih tas Yoongi. Sementara yang lebih tua juga balas tersenyum dan mengecup dahi Jimin.
"Tumben jam segini udah pulang?"
"Kenapa? Kamu gak suka aku pulang cepet hm?"
"Enggak gitu. Biasanya kan kamu pulang jam berapa? Jam 7 atau lebih"
Yoongi memeluk Jimin lalu menumpukan dahinya di pundak si manis.
"Iya. Tadi kebetulan kerjaannya gak banyak. Jadi yaudah pulang. Lagian aku gak mungkin biarin kamu sendirian di rumah" Ungkapnya.
Jimin terkekeh. Ia lalu menarik Yoongi agar berdiri tegak dan menuntunnya berjalan.
"Mau mandi dulu apa makan?" Tanyanya.
Garis alis Yoongi mengkerut. Tak lupa bibirnya mengerucut. Kebiasaan barunya setelah menikah.
"Mandi" Jawabnya singkat.
"Dingin at--"
"Sama kamu" Lalu menyengir.
"Ha?"
"Sama kamu" Ulang Yoongi.
"Apanya?"
"Ish. Mandinya sama kamu" Kembali Yoongi mengulangi.
Jimin sejenak terdiam, beberapa kali berkedip lalu matanya menyipit.
"Jangan aneh-aneh" Lalu berjalan mendahului Yoongi.
"Hey, maksudnya gimana? Jimiiiiin?"
Jimin terus berjalan menuju arah kamar dengan Yoongi yang mengejarnya.
"Jiiiiiii. Ya, ya, ya? Kamu pasti belum mandi juga kan? Ayolah"
Jimin menggelengkan kepalanya perlahan. Ia baru tahu jika Yoongi suka sekali merengek.
"Yaudah iya. Tapi cepet, ini udah sore. Mau air anget apa dingin?"
"Anget!"
"Iya"
Mereka berjalan menuju kamar mandi. Ketika Yoongi mulai menanggalkan pakaiannya, Jimin hanya diam.
"Kok diem? Bajumu Jim"
"E-eh? Oh iya"
Lalu ia pun melakukan hal yang sedemikian rupa. Mereka sama-sama berdiri di bawah guyuran shower.
"Aduh, Jim mataku kemasukan air. Bisa ambilin samponya?"
Jimin menurut. Ia mengambilkan sampo dan menuangkannya pada telapak tangan Yoongi. Membiarkan yang lebih tua menggosok kepala sembari menutup mata.
"Syukur deh gak aneh-aneh kayak yang dibilang Bunda"
15 menit mereka mandi, Jimin dan Yoongi kini sama-sama terduduk di atas ranjang.
"Makan kak?" Tanya Jimin.
Yoongi menggeleng.
"Tadi dikasih nasi tambahan. Kamu udah makan?"
"Tadi pesan antar"
Lalu hening.
"Jim?"
"Hmm?"
"Peluk"
Jimin menoleh, ia berpikir mungkin Yoongi yang asli memang tipe orang yang sangat dingin di luar namun manis di dalam. Saat ini contohnya, ia dengan terang-terangan meminta Jimin untuk memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN
أدب الهواةCuma cerita pendek yang selesai perchapter, kecuali kalau memang sekiranya terlalu panjang untuk satu chapter dan otak pemula ini sanggup bikin lanjutannya bakal ada lanjutannya. hope u like it ya :") Top!yoon Bot!jim Dilarang salah lapak! Menghorma...