Start from ChelseaPOV
Cinta itu penuh resiko.
Terlebih lagi cinta kepada laki-laki yg telah mencintai wanita lain.
Mengapa aku bisa bilang begitu?
Hhmmm...
Sebenarnya, aku mengalaminya.
Dan, memang benar.
Resiko mencintainya lebih besar lima kali lipat dari cinta biasa
Sakitnya begitu luar biasa.
Luka yg kudapatkan begitu banyak.
Setiap hari, mata ini selalu mengeluarkan air mata.
Setiap hari, hati ini bagaikan ditimpa ratusan beban berton-ton.
Hati ini terus-menerus berteriak sakit.
Beban ini terlalu berat, begitu sesak
Sehingga membuat hati ini terluka begitu dalam dan terkoyak.
Ketika Ia memberiku harapan, aku mulai berharap banyak.
Ketika aku sudah berharap banyak, Ia membantingku ke dasar. Begitu dalam.
Ketika aku ingin menyerah, dia kembali seakan ingin memberiku semangat untuk mendapatkannya.
Lalu ketika aku sudah bangkit, dia pergi, meninggalkanku dengan sejuta harapan serta semangat '45
Ia membuatku sakit. Rapuh. Kehilangan arah dan tujuan hidup.
Membuatku... tak berdaya
Dia bagaikan malaikat.
Namun, dia bisa berubah menjadi 'antagonis' dalam sinetron.
Dia memberikan efek begitu besar dalam kehidupanku.
Sayangnya, Ia begitu jahat dengan harapan palsunya.
Dan bodohnya, aku mencintainya. Bahkan terlalu 'jatuh'.
____________________
Dari atas sini, aku melihatnya.
Dia sedang jalan berdua, bersama Mutia. Dadaku terasa sesak karena menahan cemburu yg berkobar dengan ganas. Tak terasa, cairan hangat mulai turun dari kantong mataku. Entah keberapa kali nangis karenanya. Entah berapa kali nasihat Kiran yg diocehkan padaku. Dan entah berapa kali aku menanggung sesak di dada karenanya.
"Chels, kantin yuk!!"
Rama mengagetkanku. Aku segera menghapus air mata sialan ini
"Ah mager gue. Sama yg lain kek. Males sumpah masuk ke lautan manusia yg pengap itu" jawabku bohong untuk menghindari Davin yg tadi masuk ke kantin bersama Mutia.
"Em.. lo abis.. nangis?" Tanyanya hati-hati
"Nggak. Gue kelilipan Ram hehe"
Ya, selama ini aku cuma bisa bohong. Aku gak ingin semua orang tau aku suka Davin.
"Yakin? I think you're not fine. Maybe?"
"I'm sure okay? Gak usah lebay lo ah"
"Emang cowok gak boleh lebay?"
"Ahahahahahaha itu pertanyaan apaan Ram?!"
Rama tersenyum. Ia semakin terlihat manis dari hari ke hari. Namun tetap saja, Davin paling oke. Ah Davin again. Frustasi aku
"Chels, Ram, di panggil bu Arneli di kantor tuh" ucap Jeffri, ketua kelasku
"Ada apa emang?" Tanyaku heran. Sepertinya nilai ulanganku gak ada yg jeblok
KAMU SEDANG MEMBACA
Sewindu...
Teen FictionCinta pada sahabat memang gila! Tapi realitas membuat cinta ini nyata dihadapan banyak orang. Juga mematahkan hati korbannya. Korbannya? Apa aku salah satu korbannya? Tunggu. Aku cinta sahabatku? Maka aku harus bersiap-siap mematahkan hati ku sendir...