Kamu seperti ombak
Terkadang pasang, terkadang surut.
Datang ke hidupku secara perlahan dan bertahap,
Namun pergi begitu saja.
Meninggalkanku sendiri.
Meninggalkanku tanpa jejak dan petunjuk.
Membuatku kehilangan arah.
Membuatku buta akan tujuan hidupku.
Membuatku mati perlahan.
Menyiksaku bagaikan ombak yang menghantam pasir dan karang.
Hati ini berteriak sakit.
Ketika aku ingin melangkah maju, Kamu datang kembali,
Menawarkan berjuta-juta harapan yang membuatku berbunga-bunga.
Namun setelahnya, kamu pergi membawa angan-angan itu,
Membuatku kembali berjalan di tempat yang sama,
Tidak bisa bergerak maju.
Kamu membuatku terus bernostalgia.
Membuatku terus memikirkan kamu.
Kamu.
Kamu.
Kamu.
Dan kamu.
-dari Chelsea untuk Dia
______________________________________________________________________________
Genap seminggu semenjak kejadian basket itu. Pergelangan kaki ku juga sudah pulih walau masih sedikit pincang. Aku berusaha menghindari Davin dan terutama si bangke. Ini membuatku semakin dekat dengan Rama, ditambah aku yg harus jadi mentor Rama dua kali seminggu.
"Chels, kalo yg ini gimana sih? Kan gue udah make rumus yg tadi, tapi gak ketemu tuh jawabannya"
"Ya salah Ram. Kan dikali, bukan ditambah. Coba itung ulang. Ngerjainnya serius. Ntar lagi kan semesteran."
"Oh iya. Salah itung gue"
Selalu sama. Rama kalo ngitung pasti keliru. Tapi selama ini aku belom kenal banget sama Rama. Sepertinya aku harus mewawancarainya
"Ram, lo pernah suka cewek?"
Oke. Mama benar bahwa aku seorang perempuan yg ceplas-ceplos.
-----------------
-ramaPOV
"What?" Gue sok bego. Gawat kalo sampe dia tau perasaan gue.
"Gue nanya cuy dan lo denger"
"Suka sama cewek ya pernah lah. Cuma cinta monyet yg gak kesampean" jawab gue sesantai mungkin sambil sok sibuk ngerjain mtk ini
"Siapa namanya?"
Duh.. gue ceritain aja lah cinta monyetnya. Daripada gue cerita cinta yg sekarang
"Namanya Rani. Gue suka dia pas kelas dua smp. Ya cuma sekedar suka aja sih soalnya anaknya asik. Dan tiba-tiba dia ngilang gitu. Absennya selalu alpha-"
"Emang dia kemana?"
"Setelah gue sama empat temen gue yg lain nyari tau, rupanya dia kayak cewek panggilan gitu. Dan dia suka make obat. Ya akhirnya mati deh tu orang"
"Ckck bahasa lo.."
"Kenapa? Keren ya?"
"Yaps. Sampe orang aja dibilang mati. Cakep gak tuh?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sewindu...
Fiksi RemajaCinta pada sahabat memang gila! Tapi realitas membuat cinta ini nyata dihadapan banyak orang. Juga mematahkan hati korbannya. Korbannya? Apa aku salah satu korbannya? Tunggu. Aku cinta sahabatku? Maka aku harus bersiap-siap mematahkan hati ku sendir...