Happy Reading😇
Tokk ... Tokk ....
"Asalamualaikum, Miftah cantik dateng nih."
"Walaikumsalam, masuk aja Miftah, ngga di kunci kok."
Miftah masuk sambil membawa paper bag.
"Udah ndak usah dandan nya jangan lama-lama banget, udah di tungguin
tuh!""Sabar kenapa sih?"
"Ngga bisa sabar weh, sebentar lagi acaranya dimulai Zahra sayangku cintaku."
"Jijik, astaghfirullah."
"Udah cepatan keluar gue, mau ganti kerudung nih!"
Zahra keluar dengan raut
wajahnya yang kesal. Meskipun begitu kemudian dirinya
melangkahkan kakinya menuju ruang tamu.Entah mengapa jantung Zahra
berdetak lebih kencang dari biasanya.
Gadis itu berjalan menunduk. Dia malu menampilkan wajahnya di depan keluarga besar dari calon suaminya itu."Asalamualaikum," ucap Zahra sembari tersenyum kikuk.
"Walaikumsalam," jawab mereka semua yang berada di ruang tamu.
"Kamu cantik."
Itu bukan suara Uminya.
Zahra mendongak, melihat sang pemilik suara. Matanya menyapu seluruh ruangan. Banyak mata yang sedang menatapnya.
"Makasih Tante," jawab Zahra dengan senyum tipis
"Jangan panggil tante, Bunda aja biar sama kayak Bima ya," jawab wanita paruh baya itu sambil tersenyum.
"Yasudah, Om. Langsung saja kita mulai tanggal pernikahan nya saja," kata laki-laki paruh baya namun tidak menghilangkan sikap kewibawaannya, yang sedang duduk disamping Bima.
"Dua minggu sehabis acara lamaran gimana? Bukannya lebih cepat lebih baik?" tanya Suhendra ayahnya Zahra
"Bagus tuh," jawab Ahmad ayahnya Bima.
...................
Pagi ini Miftah sedang berbincang dengan Alex di kantin rumah sakit
yang masih sepi itu.
Acara tunangan Zahra dan Bima membuatnya harus melaporkan kepada Alex ketua dari kelompoknya bahwa dirinya tidak bisa membuat laporan kegiatan apa saja yang dilakukan selama menjadi coast.Alex mengangguk paham, " Saya ngerti kok, nanti saya akan menyuruh Fitri yang membuat laporannya," kata Alex seraya tersenyum.
Miftah tersenyum. "Terimakasih, lo ketua terbaik deh!!"
"Bisa aja loh," kekeh Alex.
...............
"Selamat pagi dokter ganteng ...." Sapa Miftah yang tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan Agung.
"Dirumah kamu ngga pernah ada pintu ya?" tanya Agung heran.
"Ada kok, kalau ngga ada Miftah ngga bisa masuk plus keluar dong."
"Kalau emang dirumah kamu ada pintu kamu suka ngetuk pintu atau ngucapin salam gitu?"
"Suka banget itumah, ngga pernah kelewat dong."
"Terus tadi kamu ngga ngetuk pintu dan ngga ngucapin salam, apakah itu
sopan?""Ehh, maaf ... Saya lupa."
"Alasan."
"Kan manusia itu tempatnya salah, jadi wajar kok kalau manusia salah. Kalau kurang ajar barulah dihajar."
"Terserah kamu deh saya pusing ngomong sama kamu."
"Pusing itu minum obat abis minum obat, langsung tidur jangan lupa untuk bangun ya."
"Malam ini, mau pergi ke pasar malam bersama saya tidak?" tanya Agung tiba-tiba sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"HA--" Miftah menutup mulutnya lalu memelankan suaranya. "Yang benar, dokter ngajakin saya?"
"Saya tau ini kedengarannya sangat aneh. Kalau mau ngga mau, gapapa
kok. ""Saya mau kok Dok!!!"
"Jam tujuh malam saya tunggu."
Miftah tersenyum manis lalu
mengangguk. "Abis Miftah operasi bareng dokter Anna ya.""Kamu jadi asisten nya dokter Anna? "
"Iyaa, sebenarnya Alex tapi dia sudah diambil sama dokter Akbar. Jadilah Miftah penggantinya."
..............
Sesuai dengan janji, setelah operasinya bersama dokter Anna malam ini, Agung dan Miftah langsung menuju pasar malam. Banyaknya wahana dan stand makanan dan minuman yang sangat menggiurkan itu. Lampu warna-warni dengan cahaya redup itu terasa menambahkan kesan yang sangat luar biasa, semua orang yang berada disana terlihat sangat bahagia dan menikmati kegiatan mereka masing-masing.
"Suka ngga tempatnya?" tanya Agung kepada Miftah yang sedang melihat wahana kora-kora.
"Suka banget. Aku mau naik itu, dokter ganteng mau ngga naik itu?" tanya Miftah dengan mata berbinar nya.
"Jangan itu. Takutnya kenapa-kenapa kan bahaya lebih baik makan gulali aja."
"Tapi Miftah mau nya itu, please!!"
"Ngga Miftah."
"Ngomong aja ngga berani, dasar laki-laki penakut!!"
Agung terdiam seketika. Miftah melipat tangannya di atas dada dan tersenyum remeh kepada Agung. "Masa gitu aja takut, ah ga asyik!" ledek Miftah.
HARGA DIRI GUNG, MASA LO GITU AJA TAKUT.
"Aku? Takut? Mana mungkin!" Agung melepaskan jaket army nya dan memberikan kepada Miftah. "Pake ini, takut kamu kedinginan nanti."
"Makasihh. Ayok kita kesana! Kalau
dokter ngga kuat naik kora-kora, wajib temenin Miftah naik semua wahana yang ada disini!!""Tapi, kalau saya kuat dan kamu yang takut, kita beli makanan aja," balas Agung kepada Miftah.
"Kita lihat saja siapa yang menang
nanti! Deal!""Okay deal!" seru Agung sebelum akhirnya berjalan menuju wahana yang dituju mereka berdua itu.
Semoga suka
See you💜
21 Febuari 2021
![](https://img.wattpad.com/cover/245264206-288-k761783.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Semesta Berucap
Spiritual[ ROMANCE~ SPRITUAL~CHICKLIT] ***** Miftahul, seorang gadis yang terbiasa bersikap sesukanya, kalau kata anak muda sekarang mah bar-bar. Memiliki teman sesosok lelaki idaman yaitu teman masa kecilnya yang bahkan tidak dia sadari kehadiran nya. Ketik...