Part 25

104 30 8
                                    

Happy Reading😇

Sebenarnya malam ini Miftah cukup senang bisa pulang lebih cepat dari biasanya dikarenakan pekerjaan dirinya digantikan oleh Alex. Ditambah lagi, kali ini dirinya pulang bersama Zein bukan lagi bersama Zahra. Tapi entah mengapa, perasaannya menjadi tidak karuan sekaligus khawatir karena tidak mendapatkan kabar dari Dokter gantengnya itu sama sekali. Apalagi cowok itu izin kerja dulu.

"Lagi mikirin siapa? Agung ya?" tebak Zein pada Miftah yang sedang meremas ponselnya.

"Apasi, orang Umma lagi ngitungin utang kak Zein juga," jawab Miftah mendelik kepada Zein.

"Ngga usah bohong deh."

"Iyaa Umma lagi mikirin Agung, udah tau kan? Puas ngga?"

"Iyaa puas kok." Zein terkekeh saat melihat ekspresi Umma yang menurutnya sangat lucu.

Sepuluh menit kemudian, tak terasa mobil sudah berhenti dirumah Miftah
Miftah membalalak ketika mendapatkan mobil berwarna hitam milik Agung terpakir di depan rumahnya.

"Lah? Dokter ganteng ngapain kesini coba?"

"Ada tamu tuh." Zein ikut memperhatikan
arah pandang Miftah.

"Ngapain dia kesini kak?" tanya Miftah sedikit berbisik.

"Mana saya tahu," jawab Zein sambil menaikki bahunya dan melangkah menuju mobil Agung.

Brakk

Zein memukul kap mobil milik Agung yang membuat sang pemilik nya terkejut.

"Woy! Mobil gue bisa rusak tuh!" teriak Agung dari dalam mobilnya.

"Dokter ganteng?" Miftah mengetuk jendela mobil Agung.

Perlahan jendela mobil Agung terbuka dan memperlihatkan wajah tampan si pangeran rumah sakit ini. "Ayo jalan-jalan! Sebentar aja kok! Kamu kan khawatir sama saya bukan?"

"Sejak kapan saya khawatir sama dokter?" Miftah tak terima dengan ucapan tadi. Meskipun sebenarnya dirinya sangat-sangat mengkhawatirkanya.

"Sejak tadi saya ngomong!"

"Ngga bisa begitulah!"

"Bisalah."

"Woy! Berisik udah malam!" ucap Zein sedaritadi melihat perdebatan mereka berdua ini.

"Cepet masuk! Saya mau ngomong sama kamu dulu."

Miftah menurut. Dia membuka pintu
kiri mobil lalu masuk ke dalam sana. "Lah, kak Zein kenapa ikutan masuk juga?"

"Woy! Turun lo dari mobil gue." Agung menengok ke belakang dan mendapati Zein yang sedang tiduran di kursi belakang mobilnya sembari bermain game online.

"Lo mau dapet dosa gara-gara berduaan di dalam mobil gitu? Untung gue yang jadinya ketiganya nih," sahut Zein.

Agung menghela napasnya dengan pasrah. "Kita ke mall aja sebentar yak aku mau beli sesuatu."

"Nanti gue minta ya!" jawab Zein sembari menatap mata Agung dari spion dibalas oleh tatapan sinis nya.

"Ngga. Lo diem aja deh!"

...............

Agung dan Miftah di belakangnya terdapat makhluk halusnya yaitu Zein sedang berdiri di mall besar yang sangat terkenal di kota ini. Berhubung ini sudah sangat malam karena mereka bertiga mampir dulu ke pom bensin terlebih dahulu.

Miftah sibuk mengadarkan tatapannya. Seperti sedang mencari toko yang sudah dipikirkan di dalam kepalanya. Sedangkan Agung sibuk melihat tingkah laku Miftah yang seperti anak kecil itu.

Ketika Semesta BerucapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang