Happy Reading😇
Tiga hari berlalu. Agung baru bisa menyelesaikan masalah yang menimpa sahabatnya itu. Di dalam kamarnya Lala sedang sibuk menelpon suaminya, ia mendapatkan informasi dari mertuanya bahwa suaminya berada di rumah orang tuanya di Surabaya.
Kepalanya pening memikirkan masalah yang dibuat oleh suaminya itu. Ia sudah mendapatkan kabar dari Bima bahwa benar suaminya yang sudah menjebak dirinya bersama Bima. Alasannya dia menjebak dirinya dengan Bima masih belum diketahui, dikarenakan masih sulit dihubungi sedangkan sahabatnya Bima dia hanya mendapatkan informasi dari CCTV jalanan.
Bunyi ketukan pintu depan lantas membuat Lala menolehkan kepalanya kebelakang.
"Siapa ya?""Ini gue Bima. Gue kesini bareng temen gue, suami lo lagi di kantor polisi," jawab Bima dari luar rumah.
Lala melangkahkan kakinya ke depan pintu dan membukakan nya disana terdapat Bima dan salah satu polisi yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Ngapain dia dikantor polisi? Bukannya dia ada di Surabaya ya?"
"Dia bohongin lo dan yang berhasil nangkap suami lo sama Putra ialah Ilham temen gue sekaligus anggota kepolisian."
"Gue boleh ikut ke kantor polisi nggak?"
"Emang gue kesini buat jemput lo biar ketemu sama suami lo. Disana juga udah keluarga gue pada kumpul."
"Buat apa keluarga lo pada kumpul disana? Ohh iyaa, mau pada masuk atau diluar aja?"
"Buat dengar penjelasan dari suami lo lah makanya gue ajak lo ke kantor polisi buat suami lo jelasin semuanya. Nggak usah, lo cepet-cepet ganti baju terus kita berangkat bareng kesananya."
"Itu gak usah gue bisa naik motor. Lo duluan aja!"
"Udah malem lo bareng gue aja, kita disana nggak berdua tapi bertiga jadi nggak bakal ada fitnah diantara kita."
"Oke, tunggu dulu ya sebentar!"
Selang beberapa jam mereka bertiga sudah berada di kantor polisi. Disana keluarga Bima sudah berkumpul dan sedang menunggu kedatangan Lala sedangkan Zahra sedang sibuk membaca buku kedokteran nya bersama dengan Miftah. Lala yang melihat Zahra yang sedang sibuk membaca itu, mengkerut dahinya karena bisa-bisanya mereka berdua membaca buku di waktu yang tidak tepat contohnya seperti ini.
Keluarga Bima yang melihat kedatangan Lala hanya memandang rendah dan menampilkan wajah tidak sukanya. Lala tidak menghiraukan tatapan dari mereka semua, ia langsung melangkah ke tempat duduk di samping Miftah.
"Ehh, Asalamualaikum kak," ucap Miftah saat melihat Lala duduk disampinya, sedangkan Zahra hanya memberikan senyuman.
"Walaikumsalam, belajar kok nggak dirumah aja?" tanya Lala kepada Miftah.
"Dirumah Miftah sendiri, jadinya minta temenin Zahra tapi Zahra nya mau ke kantor polisi jadinya Miftah ikut deh sama Zahra."
"Emang bisa fokus bacanya kalau disini?"
"Alhamdulilah bisa kok."
Ilham menghampiri Lala yang sedang sibuk mengobrol bersama Miftah. "Permisi mbak, silahkan masuk ke dalam ruangan disana," ujar Ilham sembari menunjukkan ruangan yang akan dimasuki oleh Lala.
"Terimakasih."
Lala memasuki ruangan itu disana sudah ada Bima dan ayahnya Bima, suaminya sedang di interogasi oleh pihak polisi. Ia bingung ingin duduk di sebelah mana karena semua bangku sudah penuh. Belum beberapa menit Lala berdiri di ujung pintu namanya sudah dipanggil untuk menjelaskan semua masalah karena sang suami hanya menggelengkan kepalanya sejak tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/245264206-288-k761783.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Semesta Berucap
Espiritual[ ROMANCE~ SPRITUAL~CHICKLIT] ***** Miftahul, seorang gadis yang terbiasa bersikap sesukanya, kalau kata anak muda sekarang mah bar-bar. Memiliki teman sesosok lelaki idaman yaitu teman masa kecilnya yang bahkan tidak dia sadari kehadiran nya. Ketik...