Part 16

116 34 2
                                        

Happy Reading😇

Langkah kaki Miftahul terlihat santai
memasuki gedung perkuliahan, shalawat ia lantunkan untuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dimana pun keberadaannya shalawat tak pernah absen dari lisan dan hatinya.

أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim) [No. 408 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

Dihapuskan Kesalahan dan Diangkat Derajat

حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah Shalallah Alaihi Wa Sallam bersabda: "Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan mengucapkan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan darinya sepuluh kesalahan, dan ia diangkat sepuluh derajat untuknya." (HR. Nasai) [ No. 1297 Maktabatu Al Maarif Riyadh] Shahih.

Miftah mempercepat langkahnya ketika mendapatkan pemandangan Zahra yang sedang sibuk membaca novel. Ia mendekati Zahra dengan langkah yang sangat lambat.

"Zahra!!"

Seseorang menumpuk pundaknya dari belakang.

"Astaghfirullah, Miftah kamu ngapain sih? Untung aku ngga punya riwayat penyakit jantung," ucap Zahra sembari mengelus-ngelus dadanya.

"Hehehe ... Maaf ya Ra," jawab Miftah terkekeh.

"Ayok masuk. Aku mau ngasih sesuatu buat kamu." kata Miftah sembari memperlihatkan tas kecil yang ada bunga-bunganya.

"Oke."

..............

Agung baru saja menghempaskan
dirinya dikursinya perpustakaan. Ia pun mengecek agenda dan jadwalnya yang menggantikan posisi dosennya itu.

"Asalamualaikum Agung, ada yang nyariin lo tuh?"

"Walaikumsalam. Siapa Bim?" tanya Agung.

"Melly pengen ketemu sama lo."

"Suruh kesini aja, lo jangan keluar temenin gue takutnya ada fitnah," ucap Agung.

"Siap bos."

Melly melangkah masuk ke dalam perpustakaan diikuti oleh Bima yang berada dibelakang nya. Dengan senyuman yang manis yang biasa Melly perlihatkan didepan Agung.

"Ada perlu apa?" tanya Agung sembari sibuk merangkum materi yang akan dia ajarkan.

"Em, ini. Aku, membawakan bekal untuk kamu. Pasti kamu belum sarapan kan?" ucap Melly sambil menyodorkan wadah makanan dihadapan Agung.

"Udah kan? Lo bisa pergi!"

"Oke, dimakan ya sarapan buatanku
Jangan sungkan ini rezeki."

Agung pun mulai meraih sendok dan segera menyantap sarapan buatan
Melly.

Melly tersenyum bahagia ketika Agung melahap sarapan buatannya yang memang rasanya sangat lezat. Dan tanpa mereka sadari, dibalik pintu perpustakaan ada sosok gadis yang menatap mereka dengan nanar.

Rasanya sedih, kecewa dan memendam perasaan dalam diamnya membuat gadis itu hanya memaksakan diri untuk
tersenyum walaupun hatinya sakit.

"Aku terlambat,"lirihnya. "Mungkin aku bukan orang yang tepat untuk menarik perhatiannya." Akhirnya gadis itu memilih untuk pergi dari sana dan menundukkan wajahnya.
Siapa lagi kalau bukan Miftahul.

..............

"Kak Zein ngapain disini?"

Zein duduk dibangku plastik berhadapan dengan Miftah. Sedang samping kanan ada bapak-bapak yang sedang minum kopi.

Lelaki itu mengambil gorengan
yang ada disebelah lengan kirinya dan memakannya dengan cabai rawit hijau. Miftah yang sedang sibuk mengelap gelas-gelas dan sembari menunggu cerita Zein kenapa dia ada disini.

"Aku pengen ngopi disini, di kampus mahal ditambah sayang juga uangnya kan kalau disini kan bisa utang," ujarnya sembari menelan tempe goreng.

"Enak aja, bisa-bisa warung bunda bangkrut gara-gara di utangin mulu sama kakak."

Zein terkekeh pelan. Meletakkan jaketnya di atas meja. "Aku kopi hitamnya satu ya, gulanya sedikit aja."

"Oke, gorengan ambil berapa kak? Harus bayar cash gak boleh ngutang!"

"Iyaa bawell banget sih."

Kringg ... Kringg ....

Zein merogoh handphone nya yang berada di saku celananya.

Calon Dokter Muda

Bima Sakti : Zein kemana? Aku Rindu!

Zein : Jijik tahu ngga Bima?

Bima Sakti : Ngga boleh gitu dong.

Agung Perdana : Ada apa nih? Ganggu ane aja kalian semuanya.

Bima Sakti : Udah ah, ada Agung males

Agung Perdana : Kamu jahat Bim, awas aja nanti minta makan. Ngga bakal gue kasih!

Bima Sakti : Lah baperan si abang

Agung Perdana : Gue gak baperan cuman ngambek doang!

Bima Sakti : Apa bedanya baperan sama ngambek?

Agung Perdana : Mana saya tau

Bima Sakti : Lah, lo yang ngomong. Lo yang ngga tau lagi

Begitulah isi pesan grup yang diterima oleh Zein. Zein hanya tersenyum melihat tingkah kedua sahabatnya itu. Bagaimana bisa ia bisa betah mempunyai sahabatnya nya yang seperti itu.

"Kopinya diminum, nanti keburu dingin. "

"Iyaa, sabar dong."

Zein : Berisik kalian semuanya, ganggu orang lagi ngopi.

Bima Sakti : Ngopi dimana weh?

Zein : Pom bensin

Bima Sakti : Bisa aja kamu

Agung Perdana : Pasti ngutang ngopinya

Zein : Good. Kamu pinter banget ya!

Agung langsung mematikan data seluler dan langsung menyeruput kopi pesanannya.

Dah ya itu aja dulu.

Tunggu partai selanjutnya!!!

See you❤

19 Januari 2021

Ketika Semesta BerucapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang