Part 2

265 83 156
                                    

Happy Reading😇

"Umma."

Spontan Umma menutup kedua
telinganya ketika mendengar pekikan seorang gadis yang amat ia kenali.

Dan benar saja, sesaat kemudian
masuklah Ica dengan wajah cemas
bercampur khwatir. Gadis itu
menghambur ke pelukan Umma
yang tengah duduk di atas ranjangnya sembari membaca novel.

"Astaghfirullah ... Ica kamu kenapa?
Masuk ke rumah orang bukannya
salam, sih? Malah teriak-teriak! Emang kamu pikir rumah aku hutan gitu?"Umma mengomel sembari melepas paksa pelukan sahabatnya.

Ica cengengesan. "Aku udah salam
tadi di pintu utama, udah ketemu
kak Misbah juga."

Umma mendengus. "Mau godain
kak Misbah kan?"

"Jawaban kamu benar," ucap gadis
itu sembari memberikan dua jempol nya.

Umma memutar bola matanya
dengan malas ketika Ica ke rumahnya pasti ada udang di balik batu. Tapi, ia bersyukur, karena sahabatnya itu selalu ada untuk dirinya termasuk
sekarang  dia sedang badmood
sahabatnya datang untuk menghibur dirinya, tapi ketika Umma terpurukpun Ica selalu ada untuk dirinya.

Ica kemudian membaringkan
tubuhnya di sebelah Umma.
"Tadi di depan siapa? Ko ganteng?"

"Siapa?"

"Ihh, itu yang bareng kak Misbah."

"Ohh itu kak Zein. Jangan bilang
kau suka dia juga?"

Ica mengangguk santai, membuat gadis di hadapannya tercengang.

"Istigfar Ica."

"Apasi. Emang aku keserupan gitu?"

"Iyaa."

*********

Agung melangkahkan kakinya
menuju Gramedia Expo Sumedang.
Ia menulusuri rak buku bermaksud
mencari buku yang ingin ia baca.

Kini sampailah Agung di depan rak
novel-novel keluaran terbaru. Sambil
melihat-lihat semua jenis novel dengan genre yang berbeda-beda di hadapannya,
tetapi Agung cendrung dengan novel
yang bergenre spritual dan beberapa
komik.

Terdengar manis bukan? Laki-laki
yang menyukai novel yang terlalu
menye-menye. Tapi yang menjadi
alasan, Agung menyukainya novel
spritual yang sangat mengandung
banyak pelajaran agamanya, seperti
beberapa potongan hadits dan
ayat-ayat suci Al-Quran misalnya.

Matanya terfokus pada satu buku
novel yang berjudul Cinta Dalam Sujudku, tentunya dengan campuran
romance dan Spritual.

Saat akan menarik, tiba-tiba ada
tangan lain yang menariknya
terlebih dahulu.

Agung mendongak, supaya bisa
melihat lebih jelas siapa pemilik tangan itu. Namun tetap saja pandangannya tertutup jajaran buku-buku yang lain.

"Astaghfirullah," ucap Agung saat
tangan mereka tersentuh.

"Ambil saja. Kamu yang duluan
ngambil ko," kata perempuan itu
yang mengambil buku tadi.

"Terimakasih," ucap Agung sembari
melangkah ke belakang.

Agung menolehkan kepalanya,
menatap sang empunya tangan. Kemudian naik ke atas, menatap gadis itu dengan seksama.

Hal yang serupa pun dilakukan
gadis itu dihadapan Agung, seperti
sedang mencerna wajah satu sama
lain.

"Agung!"

"Alifa!" seru mereka bersamaan.




~Tbc

Jangan lupa vote dan komentarnya:)

Spam komentar untuk next!!!

16 November 220

Ketika Semesta BerucapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang