Happy Reading😇
Flashback
"Ummaaa sebel sama kak Agung ....
Kenapa dia suka cium Umma mulu?
Jijikkk tahu! Pipi Umma jadi basah
tau?""Habisnya pipi kamu tembemnya kayak bakpao rasanya pengen aku
makan.""Kaakkkkk Agunggg .... Jahatttttt!!"
"Umma ... jangan begitu! Kakak tambah gemes sama kamu, gimana dong?"
"Sakittt kak Agunggg ... udah cium terus pipi Umma di unyel-unyelin emangnya ini permen yupi gitu? Kalau nanti pipi Umma tambah besar gimana dong? Kan nanti kak Agung ngga mau sama Umma."
"Aku sayang kok sama kamu tapi Miftah jangan ngambek sama kak Agung ya? Nanti kak Agung beliin es kenyot ya?"
"Enggakkk mauu ... Umma mau ke sawah mau ngambil mangga, kak Agung mau ikut?"
"Jangan ngambil mangga orang Umma. Ambil aja yang di depan rumah aku aja gimana?"
"Manis ngga mangganya? Kalau manis Umma mau ngambil banyak dan kalau ngga manis Umma mau ke sawah bareng kak Zein."
"Iyaa manis kok mangganya."
Flashback off
Langit sudah mulai terlihat gelap, Miftah menikmati suasana malamnya didalam ruang operasi bersama dokter Anna, dokter Zein, Agung, dan beberapa perawat. Miftah memang belum menerima tawaran dokter Agung yang memintanya sebagai asisten nya, tetapi cowok itu sampai-sampai mengikuti operasi malam ini. Padahal dirinya sudah sangat nyaman bersama dokter Anna.
"Ini orang ganteng-ganteng tapi bikin naik darah deh." gerutu Miftah dalam hatinya. "Dok ganteng!" Miftah menoleh ke arah yang sedang berdiri disamping dokter Anna.
"Iya?"
"Dokter ngapain di sini sih? Ini kan cuman operasi kecil, terus disini sudah ada dokter Anna juga. Daritadi juga dokter diem aja bukan? Kenapa nggak nunggu diluar aja coba?" ucapan Miftah membuat Agung terdiam.
Selama dirinya bekerja dirumah
sakit ini, baru kali ini dirinya di usir
dari ruang operasi. Beberapa perawat yang membantu mereka pun terlihat cekikikan setelah mendengar ucapan Miftah. Zein tidak berkutik dengan tugasnya, tapi didalam hatinya ia tertawa sangat bahagia."Saya disini mau lihat perkembangan kamu di dalam ruang operasi," balas Agung santai.
"Yang harus lihat perkembangan Miftah itu dokter Anna bukan dokter ganteng."Lagi-lagi para perawat terkekeh karena kalimat yang keluar dari mulut Miftah.
"Kan saya mau ngangkat kamu sebagai asisten pribadi saya. Bukan asisten dokter Anna lagi."
"Tapi kan saya nya lebih nyaman sama dokter Anna gimana dong?"
"Ya udah, saya permisi." Agung mengangguk memberi salam lalu
dibalas oleh Miftah, Anna, Zein, dan para perawat yang lainnya."Baperan dasar!" ledek Zein yang dibalas tatapan dingin oleh Agung.
Agung memilih menunggu Miftah didepan ruang operasi. Tak perlu menunggu lama, Miftah melangkah ke luar dari ruang operasi sambil membuka pakaian operasi yang ia kenakan.
"Dokter kenapa belum pulang?"
"Kamu mau numpang pulang?" tawar Agung.
Miftah menatap Agung lalu menundukkan wajahnya. Dia bingung
sebenarnya apa yang terjadi sama lelaki ini? Apa dia terkena benturan di kepalanya? Atau mungkin dia kesurupan? Agung mengikutinya mulu seperti hantu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Semesta Berucap
Spiritual[ ROMANCE~ SPRITUAL~CHICKLIT] ***** Miftahul, seorang gadis yang terbiasa bersikap sesukanya, kalau kata anak muda sekarang mah bar-bar. Memiliki teman sesosok lelaki idaman yaitu teman masa kecilnya yang bahkan tidak dia sadari kehadiran nya. Ketik...