~•~
Sore... Seperti biasa, tekan bintang sebelum membaca ya. Salam dari duda keren, papanya Khansa. 😁
"Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, tetap semangat meskipun terasa sulit."
^ Perfect Love ^
~•~
°Happy Reading°
***
Hari terasa begitu cepat berlalu, seiring berjalannya waktu Alvaro terlihat sangat kacau, semenjak ia memutuskan untuk menuruti keinginan Dinar, hidupnya seperti tidak berarti. Al tidak lagi pergi ke kantor yang baru saja ia buka. Membatalkan semua meeting yang sudah di buat oleh sekretarisnya. Alvaro hanya menghabiskan waktu di dalam kamar. Bunda Alya hanya mampu menangis meratapi nasib putranya. Di tambah cucunya yang masih ingin genap berusia setahun harus kehilangan kasih sayang dari seorang Ibu. Dinar tidak lagi peduli dengan Khansa. Pernah Bunda Alya datang ke tempat Kakek Ghani.Yang di dapatkan justru penolakan dari mantan menantunya. Dinar sangat berbeda, bahkan wanita itu tidak ingin menggendong anaknya sendiri. Padahal Khansa sangat ingin di gendong oleh Ibunya. Bayi itu sangat merindukan Ibunya, namun sayang sang Ibu justru tidak peduli dan tidak ingin bertemu lagi.
Dinar mengusir Bunda Alya bersama Khansa. Dan meminta untuk tidak menganggu ataupun datang di kehidupannya lagi, wanita itu tidak ingin bahkan tidak mau mengingat keluarga Airlangga lagi.
Sakit. Itulah yang di rasakan Bunda Alya, Ibu mana yang rela anaknya di hina ataupun di salahkan. Padahal selama ini Alvaro benar-benar sangat mencintai dan menyayangi Dinar. Apa salah putranya sampai harus menyakiti anaknya begitu dalam.
Jika Dinar menyesal menikah dengan Alvaro kenapa harus menerima putranya dulu hingga mereka mempunyai buah hati, kalaupun Jingga sebagai alasan. Harusnya hal itu tidak bisa menjadi alasan. Karena ia dan suaminya tulus membantu pengobatan Jingga,
Kalau sudah seperti ini apa yang harus dilakukannya untuk mengembalikan semangat Al.Di ruang tamu saat ini ada Alvaro bersama Khansa, bayi itu menangis sedari tadi, namun tidak ada tanda-tanda Al akan menggedong anaknya. Cowok itu sedang termenung, Ia menunduk memijit pangkal hidungnya.
Khansa yang memang sudah bisa merangkak, mendekati Papanya. Bayi itu tetap menangis sambil menyentuh kaki sang Papa.
"KHANSA KAMU BISA DIAM NGGAK SIH!!" bentak Al sangat kencang, hingga bayi itu terkejut dan terjungkal ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect love (Alvaro season 2) END
Romance(Sekuel Alvaro) {ᴾˡᵉᵃˢᵉ ᴰᵒⁿ'ᵗ ᶜᵒᵖʸ ᴹʸ ˢᵗᵒʳʸ} ⚠ Awas Baper ⚠ Tidak ada yang namanya berumah tangga, akan selalu bahagia dan terlihat baik-baik saja, pasti akan ada yang namanya ujian di dalam ikatan pernikahan. Begitu pun Alvaro Nazriel Setiawan, ber...