Happy Reading
***
Setelah selesai menikmati jasuke tadi, Alvaro mengajak Dinar untuk berkeliling lagi di area taman tersebut. Namun saat di pertengahan jalan, Dinar diam memperhatikan seseorang yang berdiri tidak jauh dari mereka. Dinar terus mengamati orang tersebut ia sedang berpikir. Sepertinya dirinya pernah melihat orang itu, tapi di mana. "Sayang, kamu kenapa?" tiba-tiba Dinar merapatkan tubuhnya pada Alvaro dan mencengkram kemeja cowok itu.
Ia mengalihkan pandangan dari orang itu dan menatap Alvaro yang memandanginya. "Ada orang yang lihatin kita terus!" ujar Dinar mulai panik.
"Hah. Di mana sayang?" tanyanya memperhatikan area taman tersebut.
"Itu di sana?" tunjuk Dinar, namun saat ia memberi tau tempat orang itu, Ternyata orang tersebut sudah tidak ada.
"Kok nggak ada." gumam Dinar mencari keberadaan orang itu.
"Mungkin perasaan kamu aja, kita pulang aja yuk." ajak Al merengkuh tubuh Dinar dalam pelukannya.
Saat menuju pulang, Alvaro mengernyitkan keningnya ketika ia melihat ada sebuah mobil mercy berwarna hitam yang terus mengikuti dirinya. Alvaro tau saat ia melihat lewat kaca spion motornya.
Al sedikit menambah kecepatan motornya agar bisa melabui mobil tersebut, bisa saja dia melajukan motornya agar lebih cepat. Namun ia tidak ingin memberi tau Dinar jika ada seseorang yang sedang mengikuti mereka.
Dinar sendiri masih mencoba mengingat di mana pernah bertemu dengan orang itu. Tapi tetap saja ia lupa, Dinar menyerah ia pun merapatkan pegangannya dari Alvaro saat ia merasa jika Al membawa motor itu sedikit kencang.
Alvaro berhasil menyalip beberapa mobil, membuat mobil yang sedang mengikutinya tidak bisa menyusul.
"Al." panggil Dinar sedikit berteriak.
"Iya?"
"Jangan ngebut, aku takut." ujarnya di balik pundak Al.
"Iya sayang, maaf ya." jawab Al lembut mengusap tangan Dinar di perutnya.
Alvaro memperhatikan spionnya lagi. Al bernapas lega ketika tidak melihat mobil itu lagi di belakangnya. Alvaro pun memelankan laju motornya, beruntung rumahnya sudah tidak jauh.
Sesampainya di rumah dan membsrsihkan badan karena habis dari luar. Alvaro mulai merebahkan tubuhnya. Ia memiringkan tubuhnya kearah Dinar yang sudah terlelap. Al mengusap pelan kepala gadis itu. Ia sedang berpikir siapa lagi orang yang berniat mengganggunya lagi. Jika ini perbuatan Ayah Hendra tidak mungkin. Karena sampai saat ini Ayah Hendra masih dalam penjara.
Alvaro menarik napas panjang dan membuangnya dengan pelan. Ia hanya berharap semoga semua baik-baik saja. Al pun mencium kening Dinar memeluk gadis itu dan ikut terlelap.
{𝕻𝖊𝖗𝖋𝖊𝖈𝖙 𝕷𝖔𝖛𝖊}
"Sayang." panggil Alvaro yang kini hanya berdua di kamar bersama Dinar yang baru saja memandikan Baby Khansa.
"Iya?" Dinar menghampiri suaminya yang sedang berdiri di depan lemari.
"Mulai sekarang, kalau mau keluar rumah, tunggu aku ya. inshaallah aku akan usahakan untuk bisa nemanin kamu." Dinar mengernyitkan keningnya. Pikirannya mulai berpikir tentang kejadian tadi malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect love (Alvaro season 2) END
Romance(Sekuel Alvaro) {ᴾˡᵉᵃˢᵉ ᴰᵒⁿ'ᵗ ᶜᵒᵖʸ ᴹʸ ˢᵗᵒʳʸ} ⚠ Awas Baper ⚠ Tidak ada yang namanya berumah tangga, akan selalu bahagia dan terlihat baik-baik saja, pasti akan ada yang namanya ujian di dalam ikatan pernikahan. Begitu pun Alvaro Nazriel Setiawan, ber...