PL 49.

460 38 6
                                    

~•~

~•~🖤 Comeback 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~
🖤 Comeback 🖤

Di saat semua sudah terlelap dan menyelami indahnya mimpi, tidak untuk cowok yang kini masih terjaga.

Matanya masih terbuka sempurna melirik jam yang menunjukkan pukul sebelas tiga puluh, Siapa lagi kalau bukan Alvaro.

Dia belum tidur karena ingin melakukan sesuatu hal yang sudah lama dia pikirkan, memandang Dinar yang lebih dulu terlelap di pelukannya, mengusap dan merapikan rambut ke belakang telinganya.

Mencium kening sang istri sebelum akhirnya dia perlahan membelai pipi putih mulus Dinar agar wanita itu terbangun.

"Sayang.." bisik Al tepat di telinga kiri Dinar.

Wanita itu hanya menggeliat semakin merapatkan tubuhnya pada Alvaro, cowok itu menahan tawa. Dan terus berusaha mengganggu tidur nyenyak sang istri.

"Sayang.. Bangun dong, bentar aja." bujuknya.

"Ehmm.." Dinar bergumam tanpa membuka matanya.

Sangking gemasnya karena tak kunjung bangun, Al pun menghujami wajah Dinar dengan ciuman. hingga wanita itu bangun mengerjapkan matanya.

"Ada apa.. Kamu belum tidur?" ujarnya dengan suara seraknya mencoba membuka matanya yang terasa berat.

"Aku nggak bisa tidur sayang, temanin aku ya." pintanya.

Dinar memandang Alvaro menatap suaminya dengan sayu. "Aku mau minta sesuatu sama kamu," lanjut Al yang juga menatap Dinar menyangga kepalanya dengan tangan kirinya.

Dinar menghela napas panjang memiringkan tubuhnya. "Minta apa? Nggak usah yang aneh-aneh. Kan sudah tadi," Alvaro mengigit bibir bawahnya, menahan tawa saat Dinar mengatakan hal yang di maksud.

"Aku bukan minta itu.. Tapi yang lain,"

"Aku pingin jalan-jalan, berdua malam ini." Dinar langsung membuka matanya dengan sempurna. Menoleh cepat kearah Al yang terlihat tersenyum kepadanya.

"Hah! Jalan-jalan!" beonya.

Alvaro mengangguk memperlihatkan eyes matanya. "Maksudnya gimana?" ujar Dinar.

"Kita keluar diam-diam, pakai mobil aku. Kamu yang bawa," Dinar mendelik.

"Nggak mau! Kamu mah aneh-aneh," tolaknya.

"Ayolah sayang, masa kamu nggak mau nurutin keinginan suami." rengek Al.

Dinar memandang Alvaro heran. "Kamu kenapa sih Al, kayak lagi ngidam."

"Amin.."

"Heh! Sembarangan. Kok malah amin!" sungutnya memukul lengan Al.

Alvaro terbahak keras. "Lho segala sesuatu kan harus di amin kan." Dinar tak menggubris ia justru bangun mencepol rambutnya.

Perfect love (Alvaro season 2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang