PL 39.

551 43 3
                                    


~•~

Pembukaan di awali dengan like

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembukaan di awali dengan like..

___








°Happy Reading°

***

Alvaro meninggalkan Dinar dan anaknya, bukan tanpa sebab. Ia terpaksa kembali ke Jakarta setelah mendapatkan telepon dari orang yang tak di kenal.

Orang itu mengatakan jika saat ini kedua orang tuanya dan juga adik-adiknya telah di culik dan berada di suatu tempat.

Karena tidak ingin terjadi sesuatu dengan keluarganya, ia terpaksa meninggalkan istri dan anaknya di Surabaya. Al berpikir Dinar akan aman jika bersama Om Andre.

Malam itu juga setelah ia bertemu dengan temannya di cafe, Al terbang ke Jakarta seorang diri, Orang misterius itu juga menginginkan dirinya datang sendiri ketempat keluarganya berada,

Dari Bandara Internasional Soekarno–Hatta, Alvaro bergegas pergi ketempat alamat yang sudah ia dapat, Al turun dari taksi, memperhatikan tempat yang sangat sepi.

Hanya ada beberapa gedung tak terpakai dan hutan di sekelilingnya, Alvaro mengambil ponselnya dan menelpon seseorang itu.

Ia mengeram kesal saat panggilannya tak di jawab. Ia pun melangkah mendekati gedung yang terlihat gelap dan sepi, Alvaro diam berdiri menatap gedung itu.

"Woy!" teriak Al.

"Keluar kalian! Bebaskan keluarga gue!!" teriaknya lagi.

Tidak ada tanda-tanda seseorang akan muncul ataupun membalas ucapannya, Alvaro sudah sangat kesal, ia seperti di permainkan. Dengan amarah yang sudah di puncak, Al mulai maju ingin masuk kedalam gedung tersebut.

Namun baru satu langkah, sebuah suara langkah terdengar mendekatinya, tidak lama muncul beberapa orang bersamaan dengan suara langkah kian nyaring karena sepinya lokasi itu.

Orang-orang dengan tubuh kekar, dan tegap muncul dari kegelapan, menyeringai menatap Alvaro remeh.

"Di mana kalian menyembunyikan keluarga gue!" tanya Al tegas menatap satu persatu orang itu.

Bukannya menjawab, mereka justru tertawa keras. Membuat Al kian meradang. "Lo mau tau di mana mereka?" tanya salah satu dari mereka yang terlihat paling sangar.

Orang itu mengangkat tangannya, menggoyangkan satu jarinya kekiri dan kanan sambil tersenyum miring. "Tidak segampang itu bosku!!" jenakanya, ia maju satu langkah.

Perfect love (Alvaro season 2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang