Warning!! Ada sedikit adegan dewasanya, bijaklah dalam membaca.
.
.Jangan lupa bintangnya ya 👍😁
=Happy Reading=
Suara tawa terdengar memenuhi ruangan keluarga Airlangga, di mana mereka sedang bersantai sambil melihat tingkah bayi bernama Khansa yang sangat aktif. Sang Papa di sampingnya saja sampai heran, putrinya tidak ada capeknya. Kaki dan tangannya terus bergerak untuk merangkak mendekati Kakek dan Neneknya di sofa, Setelah itu kembali kepada Papanya. Begitu seterusnya
Kadang mereka memekik ketika Khansa hampir terjungkal nyaris mencium lantai, tapi bayi itu tidak takut dan tidak berhenti melakukannya lagi.
Suasana yang tadinya heboh dengan tawa, berubah terdiam dan saling pandang ketika suara ketukan pintu terdengar cukup nyaring. Lebih tepatnya sebuah gedoran dengan kasar dan tidak sabaran.
Dor! Dor! Dor!
"Kak Al!' teriak seseorang. Pemilik nama pun membulatkan matanya ketika ia tahu suara siapa itu.
Segera cowok itu berdiri dan berlari menuju pintu. "Kak Alvaro!" pekik seorang gadis lalu berlutut di kaki Al.
Alvaro membulatkan matanya sekaligus terkejut dengan apa yang gadis itu lakukan. "Kak. Maafin kak Dinar, Tolongin kakak aku, kak." mohonya menangis tersedu di kaki Al.
Alvaro memandang kearah Ayah dan Bundanya. Sekian detik Bunda Alya menghampiri gadis itu menyuruhnya untuk bediri. "Bangun nak. Jangan seperti ini." gadis itu menggelengkan kepalanya kuat menolak beranjak dari kaki Al.
"Nggak Bunda, Jingga mau minta tolong sama Kak Al, Jingga mohon maafin Kak Dinar. Tolongin Kakak aku," Alvaro yang tidak tega ikut berlutut memegang pundak gadis itu.
"Kamu tenang dulu, cerita pelan-pelan, ada apa?" suruh Al lembut pada Jingga.
Dengan sesenggukan Jingga mencoba menceritakan tujuannya datang kemari. "Tolong Kak Dinar. Kakek sudah jahat sama Kak Dinar." jeda sejenak Jingga menarik napas mengatur napasnya yang tidak teratur.
Melihat itu Bunda Alya berlari untuk mengambilkan minum untuk Jingga. "Minum dulu sayang, biar tenang." Jingga menurut gadis itu minum hingga tandas.
Tatapannya kembali kearah Alvaro yang juga menatapnya. "Kakek memaksa Kak Dinar untuk menikah dengan orang jahat Kak. Tiap hari Kak Dinar di kasarin sama orang itu." Alvaro tercengang tanpa sadar tangannya terkepal rahangnya mengantup keras.
"Dan malam ini Kak Dinar akan di bawa." Jingga menggenggam tangan Alvaro menatap sendu pada cowok itu.
"Aku datang kesini karena cuma Kakak yang bisa tolongin aku. aku mohon Kak, ayo kita cegah Kakek membawa Kak Dinar ke orang itu." Alvaro mengusap kepala Jingga.
"Iya. Ayo kita tolong kakak kamu." Jingga tersenyum senang lalu mencium tangan Alvaro.
"Terima kasih kak. Terima kasih." Alvaro mengusap kepala Jingga dengan sayang.
Alvaro segera mengajak Jingga menuju tempat Kakek Ghani di temani Ayah Angga.
Alvaro mencengkram setir kuat amarahnya memuncak saat mendengarkan cerita dari Jingga, ternyata perubahan sikap Dinar kepadanya, karena di suruh oleh Kakek Ghani. Dinar mendapatkan ancaman dari Kakeknya sendiri, ia tidak habis pikir dengan Kakek Ghani yang lebih mementingkan harta daripada cucunya sendiri.
Alvaro segera keluar dan berlari dari mobil saat mereka sudah sampai, tidak menunggu Ayah dan juga Jingga yang masih berada di dalam mobil, Alvaro memasuki rumah Kakek Ghani yang tampak sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect love (Alvaro season 2) END
Romance(Sekuel Alvaro) {ᴾˡᵉᵃˢᵉ ᴰᵒⁿ'ᵗ ᶜᵒᵖʸ ᴹʸ ˢᵗᵒʳʸ} ⚠ Awas Baper ⚠ Tidak ada yang namanya berumah tangga, akan selalu bahagia dan terlihat baik-baik saja, pasti akan ada yang namanya ujian di dalam ikatan pernikahan. Begitu pun Alvaro Nazriel Setiawan, ber...