PL 2.

2.2K 137 9
                                    

Karena kalian senang sama Alvaro 2, aku up lagi hari ini. Terimakasih buat yang sudah kasih semangat buat aku. Dan juga mendukung cerita aku ini, Aku berusaha up cepat ya, Tapi nggak janji. 🤭

Aku juga mau ngucapin terima kasih buat shafyaaa- yang udah buatin Cover sekeren ini terima kasih pokoknya.. 🤭👍












.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Happy Reading





***

Alvaro tengah bercermin di depan meja rias, sambil merapikan rambutnya, yang sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. saat hasilnya memuaskan ia pun tersenyum lalu segera meraih tas ranselnya yang berada di atas kasur.

Alvaro segera turun menemui keluarganya yang sedang ada di ruang makan untuk sarapan bersama. Di tangga terakhir Alvaro bisa mendengar suasana di ruang makan itu. Yang ribut sekali, Mereka sedang sibuk mengajak bicara baby yang masih menginjak umur sembilan bulan lebih. Siapa lagi jika bukan Khansa putrinya.

Al tersenyum dan mendekati Khansa yang ada di pangkuan Dinar. Bayi itu sedang di suapi bubur oleh ibunya.

"Ih.. Kok sarapan duluan. Nggak nungguin Papa.." ujar Al mencubit pipi gembil bayi itu gemas.

"Ngapain nungguin Papa, Mending sarapan duluan. Papa dandannya lama, kayak cewek." Alvaro melirik sang adik yang suka sekali mengejeknya.

Qilla menjulurkan lidahnya kearah Kakaknya itu. Alvaro mendengus dan lebih fokus pada Khansa.

"Yah. Nanti aku ke kantornya agak telat ya, soalnya aku ada tugas dari kampus." kata Al saat sudah duduk untuk sarapan.

"Iya nggak apa-apa, tapi kamu sudah buat File yang Ayah minta?" Alvaro mengangguk saja karena sedang menelan nasi yang ia kunyah.

"Udah, aku juga sudah telepon Om Wisnu." kata Al lagi setelah menelan makanannya.

"Ayah jangan kasih pekerjaan terlalu banyak buat Al dong Yah.. Kasian dia, sudah pusing mikirin kuliahnya." kata Bunda Alya yang tidak tega melihat putranya.

"Ayah nggak kasih tugas yang berat kok Bunda.. Dia kan cuma di suruh meriksa file sama buat File aja, terus kirim ke Ayah." Bunda merenggut kesal pada suaminya.

Alvaro terkekeh saat melihat Bundanya yang terlihat kesal. "Alvaro nggak apa-apa Bun.. Namanya juga cari ilmu dan pengalaman. Jadi ya nggak apa-apa kalau Al, harus kuliah sambil kerja."

"Tapi kamu harus jaga kesehatan ya, Bunda nggak mau kamu sakit." Alvaro memberi hormat pada Bundanya.

Saat Alvaro bergaya seperti itu ternyata baby Khansa melihat Papanya, membuat Khansa tertawa dan tangan mungilnya ikut di taruh pada keningnya, seperti meniru Papanya. Semua tertawa melihat tingkah bayi tersebut yang sangat menggemaskan.

Seperti istri pada umumnya yang mengantar suaminya sampai depan rumah, saat ingin pergi ke kantor. Dinar pun juga mengantarkan suaminya yang ingin pergi ke kampus. "Papa pergi dulu ya sayang, nanti kita main lagi." ujar Al pada anaknya.

Alvaro mencium pipi Khansa dan memberikan bayi itu pada Dinar. "Aku pergi dulu ya sayang." Dinar mengangguk meraih tangan Al untuk ia cium.

"Hati-hati." pesan Dinar. Alvaro mengangguk mengusap kepala Dinar.

Perfect love (Alvaro season 2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang