PL 37.

495 48 3
                                    


~•~

~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~



















Happy Reading

***

Suara tawa para perempuan mengusik Alvaro yang tengah memancing bersama teman-temannya, ia pun menoleh ke sumber suara tersebut.

Senyum manis terlihat dari bibirnya, karena dari deretan perempuan yang sedang berselfie ria itu ada Dinar yang ikut bergabung bersama teman-temannya dulu, hatinya menghangat setiap kali melihat senyum atau pun tawa dari Dinar, lagi dan lagi merasakan kebahagiaan luar biasa.

Namun senyumannya luntur berubah berdecak kecil, kala mengalihkan pandangannya ke perempuan yang terlihat kesal sambil melipat tangannya.

Perempuan itu adalah Yuli yang tidak suka pada Dinar, Yuli masih berpikir jika gara-gara istrinya Amanda patah hati.

Padahal urusan Dinar bersama Amanda sudah selesai, gadis itu bahkan kini berteman baik dengan istrinya, meskipun dirinya sendiri belum sepenuhnya melupakan kesalahan sahabatnya itu.

"Dasar, nggak pernah berubah." gumam Al sangat pelan.

"Siapa?" Al terlonjak menatap kesal pada Anton yang datang tiba-tiba.

"Ngagetin aja!" sentak Al kesal pada temannya itu.

Anton hanya terkekeh lalu duduk di samping Alvaro tanpa perduli tatapan cowok itu, Anton menunggu pancingannya dan berharap segera ada ikan yang menarik umpannya.

"Senang banget kayaknya," tanya Al saat Dinar sudah selesai berfoto dan kembali duduk bersamanya.

Dinar mengangguk dengan semangat. "Di sini viewnya bagus, sayang kalau nggak foto." ujarnya mengarahkan ponselnya untuk mengajak Alvaro berselfie.

Dengan senang hati Alvaro menerima ajakan sang istri, Ada beberapa pose yang mereka lakukan. Namun pose terakhir membuat Dinar terkejut hingga memukul Al cukup kencang.

Bagaimana tidak kaget. Alvaro memiringkan kepalanya lalu mengecup singkat bibir sang istri saat foto di ambil.

Beberapa teman Al yang melihat bersorak dan meneriaki nama Alvaro, Dinar mendelik dan mencubit perut suaminya karena gemas akan kelakuannya yang membuatnya malu.

Alvaro tertawa puas sudah berhasil menjahili istrinya. Cowok itu fokus kembali pada pancingan, sementara Dinar melihat hasil foto-fotonya untuk menutupi rasa malunya.

"Dia ini kenapa ya, selalu menghindar dari aku. Padahal kan aku cuma mau berteman, atau dia dendam sama aku?" ucapnya ketika melihat di fotonya ada Yuli, di foto itu ia menyendiri tidak ingin bergabung bersama yang lain.

"Dia emang gitu orangnya, apa lagi dia sahabat sekaligus pengikut setianya Amanda. Pasti dia masih salah paham."

"Berarti sahabat kamu juga dong? Kan Amanda sahabat kamu?"

Perfect love (Alvaro season 2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang