SELAMAT MEMBACA
______Naraa Maureen biasanya di panggil Nara atau Maureen asal jangan memanggilnya Ureen, Akan ku perkenalkan salah satu sosok wanita yang jika di katakan ia adalah anak pendiam di keluarganya tapi Nara rasa ia tak memiliki sifat itu orang tuanya terlalu sibuk sehingga tak tau dengan pribadi Nara yang sebenarnya.
Naraa adalah anak dari Om Lukman dan Tante Gebbi seorang pengusaha yang sukses nya bukan main, Walaupun tak setara dengan kekayaan Ayah Hengki tapi keluarganya juga merupakan keluarga yang cukup terpandang.
Naraa pernah menempuh pendidikannya dari TK hingga SMP di Indonesia, dan memilih pindah ikut orang tuanya ke Jepang dan akhirnya ia kembali lagi diisni karena pekerjaan ayahnya pula, yang akan bekerja sama dengan perusahaan Milik Ayah Leo.
Pagi ini pagi yang sangat berbeda bahkan matahari pagi yang memasuki cela jendela kamarnya pun terasa berbeda, di Jepang biasanya Nara akan berjalan kaki menuju sekolahnya menikmati pagi dingin yang begitu menyejukkan tapi pagi ini dengan di antar sopir sang ayah Nara menuruni mobil dengan sedikit malas.
Menampilkan sebuah sekolah yang begitu luar biasa besarnya, Bahkan di depan gerbang saja guru piket yang menjaga sampai lima orang karena susahnya mereka untuk memeriksa semua siswa satu persatu.
Tak lupa ada salah satu siswa dari banyaknya siswa yang menyita perhatian Naraa, Siswa yang dengan santainya melewati lima orang tadi yang sulit untuk di lewati.
"Leo benarkan dasi mu!" Teriak Salah satu guru yang bertugas, Nara menggeleng tersenyum singkat, Ia bertemu dengan Leo.
"Kamu siswi baru itu ya?" Tanya Salah satu dari lima orang tadi, Bu Sulas nama yang tertera di seragam yang begitu indah ditubuhnya.
Nara mengangguk tersenyum "Saya Nara Maureen Bu"
"Leo!" Panggilan itu menyita perhatian Nara lagi, Melihat Leo yang menghentikan langkahnya, segera berjalan agak malas menghampiri Bu Sulas.
"Temani Nara!" pinta Bu Anggi.
"Dia sudah besar Bu, pagi ini saya ada jadwal latihan"
Bu Sulas menarik tas Leo, Melihat anak itu yang sudah berniat untuk pergi "Ayah kamu yang perintah, Ibu cuma sampaikan dan pastikan kamu jalaninnya"
Leo menghembuskan nafas kasar melirik ke arah Nara "Kelas Lo dimana?"
----
Nara mengikuti langkah Leo entah sudah berapa langkah ia habiskan pagi ini, Apakah disini tak ada kendaraan untuk dari kelas ke kelas lainnya, Kaki Nara sudah tak sanggup.
"Bisa berhenti sebentar nggak?"
Leo berbalik "Lo ngapain ikut terus sih, Di ujung tdi ada lift buat naik ke kelas, Gue mau latihan"
Nara membulatkan matanya, jadi Leo sedari tadi tak berniat untuk mengantarnya? Nara menghembuskan nafasnya dengan kesabaran yang cukup tinggi Nara berbalik menghentakkan kakinya merasa kesal.
"Siapa Le?" Leo menoleh, mendapati Arlan yang sudah ikut melihat ke depan
"Siswa baru"
"Kenapa bisa bareng lo"?"
"Ayah gue yang nyuruh jagain"
Arlan mengikuti langkah Leo "Om Hengki? Dia siapa?"
"Anak dari teman ayah gue"
Arlan mengangguk paham "Nggak terasa turnamen seminggu lagi"
Leo mengangguk "Semoga hasilnya baik"
Mereka berdua berjalan bersama ke arah ruang ganti, Mengganti seragam dahulu lalu berjalan ke arah lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO ✔️
Teen FictionTentang Leo si pemilik senyum manis Yuk Follow dulu baru baca 5-November-2022 peringkat 1 #Sick 23-November-2022 peringkat 1#sickstory 12-September-2023 Peringkat 1 #brother