DUA

7.5K 383 9
                                    

SELAMAT MEMBACA
________

Setelah menunggu sang kakak hampir dua puluh menit, Akhirnya mobil putih itu datang juga, Leo berdecak kesal tak sabar ingin memuntahkan segala kekesalannya kepada kakaknya.

"Maaf ban mobil kakak bocor" Itu kata kak Ginan kala pertama kali turun.

"Kakak pasti nungguin kak Gilang nge-vlog kan?" Tebak Leo, Membuat Gilang yang masih berada di dalam mobil terkekeh.

"Masuk aja Le!" Teriak Gilang.

Leo menatap tajam kedua kakaknya sebelum kembali berbalik menatap Arlan yang sedari tadi tertawa kecil di belakang "Gue pulang, Makasih!" Ucapnya membuka pintu belakang mobil, Menutupnya dengan keras hal itu lagi-lagi membuat Arlan tertawa.

"Nggak mau ikut ke rumah?" Tanya Ginan pada Arlan.

Arlan menggeleng "Lain kali Kak"

"Yaudah, Makasih Ya Lan udah nemenin Leo, Kakak pulang"

Arlan mengangguk melambaikan tangannya kepada tiga saudara itu.

----

Mobil Ginan memasuki halaman rumah, Leo turun terlebih dahulu di susul kedua kakaknya.

Baru saja Leo ingin membuka pintu tiba-tiba saja benda itu terbuka menampakkan seorang wanita cantik, membuat Leo menegang seketika.

refleks Leo memegang perutnya "Bunda sakit"

"Bu Sulas udah Nelfon Bunda"

Leo menggigit bibirnya, di susul suara tawa tertahan di belakang, Jika tak ada Bunda mungkin Leo akan menendang Kak Gilang sang pelaku utama saat ini.

Sekali lagi marahnya Bunda itu menakutkan.

"Ikut Bunda" Perintah Bunda pada putranya, Leo hanya mengikuti jika tak ingin kemarahan bunda mencapai batas maksimal.

"Mana suratnya?" Bunda Hanum menatap lembut ke arah Leo, Bersamaan dengan remaja itu mengambil sebuah amplop putih di tas, menaruhnya di meja dengan pelan.

Hanum menghela nafas panjang menatap lembut ke arah putranya "Bunda udah berapa kali nasehatin kamu, Bunda nggak suka hal-hal yang seperti ini Leo!"

"Sumpah Bun, Tadi pertama kalinya aku nge langgar seperti itu"

"Pertama kali? Udah empat kali Bunda Nerima telfon dalam sebulan ini dari Bu Sulas" Leo menunduk pasrah "Jadi selama seminggu kamu buat satu pelanggaran"

"Lihat Bunda!" Perintah Hanum kala melihat Leo yang menunduk "Bunda pernah bilang sama Leo kan? Bukan cuma sama Leo tapi sama kakak-kakak Leo yang lain, Bunda izinin kalian beli apapun yang kalian mau, bunda izinin apapun itu tapi untuk hal seperti itu bunda nggak suka Le, bunda nggak suka anak Bunda selalu buat masalah"

"Kenapa?" Tanya Leo pada akhirnya "Karena Kak Gilang sama kak Ginan nggak pernah lakuin hal seperti itu?"

"Nggak usah bawa-bawa gue!" kata Gilang yang memang sedari tadi berada di antara mereka "Lo harusnya bersyukur, Bunda ngasih waktu lebih banyak untuk lo di banding gue sama kak Ginan"

"Aku nggak bahas masalah waktu kak! Aku tau bunda selalu mendahulukan aku di banding kak Gilang dan Kak Ginan , Tapi apa kakak tau aku nggak pernah minta hal itu!!!"

"Udah-udah!" Lerai Bunda "Nanti kita bicara lagi le!" Kata Bunda, sembari mengangkat tangannya berniat mengelus puncak kepala Leo, tapi Pria itu segera menepisnya lalu berdiri.

"Kalian nggak pernah tahu, Sakitnya gimana!" Leo mengambil surat yang berada di meja "Maaf Bun selalu buat masalah " Kata Leo sebelum berjalan ke arah kamarnya.

LEO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang