SEBELAS

4.2K 241 0
                                    

SELAMAT MEMBACA
_______

Tiga bulan kemudian

"Nice Le" teriak Arlan kala lemparan sahabatnya tepat masuk ke dalam ring dengan amat begitu tepat.

Leo tersenyum puas menyudahi permainannya, Segera berlari ke arah Arlan yang sedari tadi menyaksikan di pinggir lapangan.

Arlan menyambut Leo Menepuk pundak sahabatnya beberapa kali "Kalau permainan lo kayak tadi lo bakalan lulus dengan mulus untuk turnamen bulan depan"

"Gue pasti lulus" Ucap Leo percaya diri, Ia sudah benar-benar yakin akan hal itu.

Arlan tersenyum "Mau kemana setelah ini?"

"Pulang, Bunda masak banyak" Jawab Leo "Mau mampir ke rumah gue?" Tawar anak itu.

Arlan menggeleng "Sepertinya itu acara keluarga" Kemudian terkekeh "Gue mau balik juga deh, Sekali-kali gue harus berbakti sama orang tua gue"

"Lan" panggil Leo.

Arlan menoleh mengangkat kedua alisnya "Kenapa?"

"Semangat"

"Seharusnya gue yang harus bilang itu ke Lo, Gue udah main basket enam tahun, Uji coba masuk turnamen udah kacang banget buat gue" Kata Arlan sombong mengundang tawa dari Leo.

"Sana balik, Lama-lama pala lo nembus langit"

Arlan hanya tertawa melambaikan tangannya pada Leo.

-----

"Bundaaaaaaa" Teriak Leo kala baru saja masuk ke dalam rumah.

"Masuk rumah tuh salam bukan teriak" Kata Kak Ginan.

"Kak" Leo yang menyadari sang kakak  sedang duduk di ruang tamu segera menghampiri membawa tubuhnya untuk duduk di kursi yang sama.

"Hmmm"

"Bulan ini aku bakalan Uji coba masuk turnamen basket"

"Lalu?"

Leo berdecak kesal "Cuma itu? Kak Ginan nggak ada kata-kata mutiara gitu, atau ucapan selamat"

Ginan menghela nafas "Kakak ucapin kalau kamu lulus, Lagian baru uji coba kan?"

Mulut leo terbuka sempurna "Kejam amat bang"

"Turnamennya di mana" Leo terkejut melihat ayah yang berada di rumah jam-jam begini.

"Ayah nggak ke kantor?"

"Hari ini jadwal check up adik kami" Ayah ikut mengambil tempat duduk di samping Leo "Jadwal check up kamu sama dokter Doni juga minggu depan jangan lupa!"

Leo mengangkat jempolnya walaupun dinyatakan sudah sembuh tapi pemeriksaan harus tetap di lakukan karena kemungkinan untuk kambuh setelah operasi itu sangat tinggi.

"Lagian lama banget keluarnya, Betah amat dalam perut"

"Kalau ngomong itu di benerin"

"Itu udah bener Yah"

"Lebih baik kamu ke dapur, Lihat bunda" Perintah Hengki pada putranya.

"Aku mau ke kamar dulu ganti baju, Masa aku temuin bunda modelnya kek gini nanti di kira gembel lagi" Leo segera mengambil langkah untuk meninggalkan Sang ayah dan sang kakak.

"Sejak kapan dia berubah gitu?" Tanya Ayah melihat Leo yang sudah berlari ke kamar atas "Jangan lari-lari Le!!" Teriak Hengki.

"Ayah nanya siapa?" Ginan mendongak melihat wajah sang Ayah lalu melihat Leo yang sudah sampai di lantai atas.

LEO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang