SELAMAT MEMBACA__
Leo bergerak pelan turun dari tempat tidur, Ia tersenyum melihat bunda yang masih terlelap, Leo menarik selimut menutupi sebagian tubuh dari sang ibu.
Dengan langkah begitu pelan Leo berjalan membuka pintu kamar, menuruni tangga dengan malas, mendapati kak Ginan dan Kak Gilang yang sedang menonton, Dengan Lea yang berada di stroller
"Kamu culik istri ayah" Teriak ayah.
Leo bergerak mencari asal suara itu melihat tubuh ayah yang sedikit muncul dari arah dapur.
"Ayah ngapain disitu?" Tanya Leo "Bukannya ayah harusnya ke kantor?"
"Kamu tunggu situ, ayah siapkan sarapan" Ucap ayah tubuh yang semula muncul itu kembali menghilang.
Leo menggeleng pasrah, Ia memilih melanjutkan langkahnya ke arah kedua kakaknya, duduk di antara mereka
"Kakak tahu?"
Kak Ginan dan kak Gilang mengangguk bersamaan.
"Ayah udah pecahin lima telur" Ucap Kak Gilang, Ia menatap Leo cukup serius "Dan sudah tiga bungkus roti yang gosong, Semoga dengan pencerahan gue...Lo bisa kasih ayah sedikit pujian" lanjut kak Gilang.
Leo menatap aneh sang kakak yang sudah kembali fokus dengan layar televisi.
"Lea semalam nggak nangis?" Tanya Leo, Melihat adiknya yang anteng-anteng saja sampai pagi hari ini.
Kak Ginan menggeleng "Aman"
"Tumben bunda belum bangun" Ucap kak Gilang.
Leo mengangkat kedua bahunya bersamaan.
"Kak"
"Lo manggil gue atau kak Ginan?" Tanya Gilang.
"Kalian berdua!"
"Kenapa?" Jawab keduanya serempak.
"Ayok main basket di belakang" ajak Leo.
Melihat kedua kakaknya menggeleng dan Kak Gilang yang sudah mengayunkan jari telunjuknya pertanda tak boleh.
"Lo baru keluar kemarin, Bunda bakalan marah kalau tau" Gilang menatap sang adik "Simpan tenaga Lo untuk persiapan turnamen"
Ginan ikut mengangguk menyetujui
"Walaupun sebenarnya gue masih agak kaget kenapa bisa bunda izinkan Lo ikut pertandingan itu," Lanjut kak Gilang.
Leo terdiam tak menyangkal, Walaupun kemarin ia sempat berpikir mustahil bila bunda akan mengizinkan.
"Kalian nggak mau makan?" Teriak ayah dari dapur.
Mereka bertiga serempak menoleh melihat ayah yang memanggil.
Kak Gilang sudah melepas remote yang ia pegang sejak tadi segera berjalan ke arah dapur.
"Kamu kesana, Kakak bangunin bunda" Ucap kak Ginan ia memeluk pelan bahu Leo lalu berjalan ke atas guna membangunkan bunda.
Leo menghela nafas, ia ikut ke dapur sembari mendorong Lea.
__
Leo menatap dengan jelas makanan yang ada di hadapannya, ini terlalu buruk untuk di jelaskan sebagai sarapan.
Bunda pun terlihat tak berkutik. Melihat wanita itu yang hanya terdiam antara ingin mengkritik tapi takut jika ayah akan tersinggung
"Makasih yah" Ucap Leo, mulai mengambil suapan pertama, Leo tak berkomentar apapun karena ia rasa masakan ayah tak terlalu buruk.
![](https://img.wattpad.com/cover/241580705-288-k162006.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO ✔️
Teen FictionTentang Leo si pemilik senyum manis Yuk Follow dulu baru baca 5-November-2022 peringkat 1 #Sick 23-November-2022 peringkat 1#sickstory 12-September-2023 Peringkat 1 #brother