Seragam batik khas sekolahnya telah melekat di tubuh gadis bermata cokelat itu. Rencananya hari Rabu ini, Chika ingin berangkat bersama Dey dan Christy menggunakan mobil Dey.
Namun,
Pagi-pagi sekali Dey membatalkan rencana mereka, alasannya karena gadis pecinta ular itu di jemput sama Febian.
Susah emang kalau punya temen yang sudah pacar-pacaran.
Saat keluar rumah, Chika mendapati motor Vito yang berdiri tepat di depan gerbang rumahnya.
"Ngapain lo di sini?" tanya Chika sewot duluan saat melihat wajah Vito.
"Masih pagi udah ngegas aja, ayo berangkat sama gue!" ucap Vito.
"Dih, siapa lo?"
"Ck lo masih jadi babu gue empat hari lagi loh." ingat Vito tentang perjanjian mereka.
"Iya-iya." Chika pun mengalah dan langsung naik ke motor Vito.
"Gitu dong nurut." ujar Vito menyalakan mesin motornya.
°°°
Kedatangan Vito bersama dengan Chika berhasil membuat rumor kedekatan mereka menyebar di seluruh penjuru sekolah. Iyalah bagaimana tidak? Yang cowoknya terkenal sebagai pembuat onar, sedangkan yang cewek terkenal sebagai primadona sekolah.
"Chika lo beneran pacaran ya sama Badrun?" seorang siswi menyeletuk saat Chika berjalan di koridor menuju kelasnya.
"Engga." jawab Chika singkat.
Malas juga dia meladeni gosip murahan gitu, nggak ada gunanya buat hidup dia. Mending juga pergi ke kantin buat ngisi perutnya yang berbunyi karena lupa sarapan.
"Chika!!! Hari ini gue seneng banget deh! Tebak karena apa?" Dey datang dengan heboh.
"Paling Febian, siapa lagi yang buat lo kayak gini emangnya?" tebak Chika tepat sasaran.
Dey nyengir. "Hehe.. seneng banget akhirnya gue berangkat bareng sama dia."
"Enak ya kalian pada berangkat bareng doi, jomblo mah bisa apa." ucap Christy cemberut.
"Terserah kalian lah, gue mau sarapan di kantin nih. Ikut ngga?" tanya Chika.
"Gas lah!" jawab keduanya barengan.
Mereka bertiga pun berjalan menuju kantin.
"Gue pesen bubur, Chik."
"Samain kayak lo lah punya gue."
Chika langsung ke tempat pemesanan makanan, sedangkan Dey dan Christy berjalan menuju bangku yang kosong.
Suasana kantin seperti biasa pasti ramai, mau itu pada pagi hari, siang, atau pun menjelang sore pasti akan selalu ramai.
Sayup-sayup terdengar suara segerombolan cewek yang membicarakannya. Susah emang jadi orang cantik, ada aja yang iri. Padahal Chika nggak ngelakuin kesalahan yang ngerugiin tuh anak, kenal aja nggak.
"Bang pesen bubur ayam tiga sama minumnya air putih biasa aja ya." ucap Chika memesan makanan.
"Siap dek, ditunggu ya." sahut Abang-abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine [Vikuy]
Teen Fiction[WARNING!] 'Sebelum membaca ada baiknya, baca baik-baik peringatan ini.' - Karakter yang ada dalam cerita tidak sama dengan aslinya. - 100% fiksi. - Jangan samakan dengan member yang asli. - Jangan ditiru jika terdapat kata-kata kasar atau cerita ya...