°Part 36°

709 107 11
                                    

Alana yang melihat kedatangan teman-teman dari Vito berniat memberikan camilan untuk mereka, hitung-hitung mendekatkan diri pada teman-teman calon anak tirinya itu.

Rasanya sangat menyenangkan ketika mengingat tinggal dua minggu lagi ia akan sah menjadi istri dari seorang Fadrin Lazuardi, pebisnis sukses yang memiliki banyak sekali perusahaan terkenal.

Selama ini rencananya untuk bisa menjadi istri dari seorang Fadrin akhirnya terbayar, meskipun ia harus mengorbankan beberapa nyawa untuk mencapainya.

Alana sama sekali tidak merasa keberatan, selama impiannya untuk menjatuhkan Fadrin sudah tinggal beberapa langkah lagi.

"Lo punya adik?"

"Tadinya gue kira dia udah meninggal karena jadi korban kecelakaan bareng Mama gue, ternyata Levin bilang kalau Flora.. adik gue masih hidup tapi gue nggak tau dia ada dimana."

Mata Alana langsung terbelalak lebar saat mendengar perkataan itu, kenapa Vito bisa mengetahui keberadaan adik bungsunya? Siapa Levin yang disebut oleh Vito sebagai sumber informasinya?

Alana tidak jadi datang menghampiri kamar Vito, wanita itu buru-buru turun dan pergi dari sana. Wanita itu harus secepatnya mencari Levin agar anak itu tidak membocorkan lebih banyak informasi lagi pada Vito.

Rencananya bisa gagal jika ia terlambat mengetahui semua ini.

"Halo, Sakti. Saya minta bantuan kamu untuk melihat keadaan Flora, saya butuh kabar secepatnya." ujar Alana pada ponsel yang terhubung dengan seseorang di sebrang sana.

°°°

Setelah berhasil membuat Flora tenang, Dyo kembali mendatangi dokter Aya untuk membicarakan perihal kondisi terbaru Flora.

"Jadi, gimana dok? Apa Flora bisa dikeluarkan dari sini?" tanya Dyo langsung ke intinya.

''Sebetulnya ini lumayan rumit, karena harus butuh persetujuan dari pihak keluarga yang memasukkan Flora ke sini." jelas Aya.

"Lo masih punya dokumen penyerahan pasien? Gue mau tau siapa yang masukin Flora ke sini." tanya Boby penasaran.

Aya mengangguk, "Bentar, gue cari dulu."

"Setelah lo berhasil bawa Flora apa yang bakal lo lakuin?" tanya Boby ingin tahu tentang rencana selanjutnya.

"Gue amanin Vito baru setelah itu gue bakal hajar habis-habisan si sialan Fadrin!" jawab Dyo penuh amarah.

"Sejujurnya gue masih ragu sih kalau Fadrin masih mihak Alana setelah apa yang cewek itu lakukan pada keluarganya." ucap Boby memberikan pendapatnya.

"Kenapa lo ragu? Bukannya bukti yang Kinan kasih udah lebih dari cukup untuk membuktikan kalau Fadrin terlibat?" tanya Dyo.

"Coba lo pikir deh, kita sama-sama tau, 'kan? Kalau Fadrin sayang banget sama keluarganya, sampai kedatangan Alana merubah semuanya."

Dyo mendengarkan ucapan Boby dengan seksama, memang ada yang aneh tentang perselingkuhan Fadrin yang tiba-tiba.

"Ketemu!"

Perkataan dokter Aya berhasil mengalihkan perhatian kedua pria itu.

"Jadi, siapa?" tanya Boby.

"Yang tanda tangan di sini namanya Alana Ayundari Fatin." jawab dokter Aya.

Boby dan Dyo sempat berpandangan beberapa saat sebelum akhirnya melihat sendiri dokumen yang dipegang oleh dokter Aya, dan benar saja memang nama Alana yang tercantum di sana.

Please Be Mine [Vikuy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang