Drun, ke garasi ga?
Vito yang baru saja bangun dari tidur sorenya itu, mengecek layar ponselnya yang terdapat satu pesan dari Chandra.
Iya, nyusul gue agak mlm.
Ketiknya pada kolom chat-nya bersama dengan Chandra.
Setelah itu, Vito langsung bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri saat melihat waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB.
Dua puluh menit kemudian, Vito telah keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapih.
"Mau kemana kamu?" tanya Fadrin saat melihat anak semata wayangnya itu menuruni tangga dengan pakaian rapih.
"Main sama Chandra dan yang lainnya, Pah." jawab Vito sambil menyalimi tangan Papanya.
"Oh.. hati-hati kamu, nanti pulang jangan lupa kunci pintu, Pak Mamat lagi pulang kampung soalnya." ujar Fadrin mengingatkan.
"Oke, Pah."
Setelah percakapan singkat dengan Papa-nya, Vito langsung pergi dari kediamannya menggunakan motor sport merah miliknya.
Hanya memerlukan waktu sekitar lima belas menit baginya untuk sampai ke garasi tempat anak-anak 48 lainnya berkumpul.
Tempat ini sebetulnya hanya sebuah bengkel untuk mereka memodifikasi motor atau mobilnya dan kebetulan salah satu anak 48 adalah anak dari pemilik bengkel ini.
"Badrun datang noh." ucap Zee sambil menunjuk ke arah Vito yang berjalan menghampiri mereka.
"Tumben ada lo?" tanya Vito heran saat melihat keberadaan Zee.
"Yeu, gue datang ke sini doang. Nggak ikut ke arena." jawab Zee.
"Lemah banget jadi cowok." cibir Vito.
Zee mendengus sebal, "Belum aja lo ngerasain punya pacar!"
"Bentar lagi juga punya si Badrun mah." sahut Chandra.
"Eh lupa gue, yang diincer kan udah punya pacar ya?" lanjut Chandra menepuk jidatnya.
"Jiahh kasian bertepuk sebelah tangan." tambah Zee.
Sedangkan Febian dan Gito hanya ikut mentertawakan kemalangan Vito.
"Makanya, Drun. Kan udah gue suruh buru-buru waktu itu." ucap Gito menambahi.
"Berisik, lo juga nggak membantu!" kesal Vito.
Niat hati untuk menenangkan diri, eh malah makin dipanas-panasin. Ingin sekali rasanya Vito membuang teman-temannya ini ke tengah laut.
***
Christy dan Dey sedang berada di rumah Chika untuk meminta penjelasan pada temannya itu terkait kejadian di sekolah tadi siang.
Ting tong~
Selang beberapa menit pintu terbuka menampilkan sosok perempuan cantik dengan wajah baru bangun tidurnya.
"Iya, nyari siapa ya?" tanyanya dengan wajah masih setengah sadar.
"Chika-nya ada, Kak?" tanya Christy yang meyakini jika didepankan kini adalah Kakak perempuan dari Chika.
![](https://img.wattpad.com/cover/217253275-288-k334208.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine [Vikuy]
Teen Fiction[WARNING!] 'Sebelum membaca ada baiknya, baca baik-baik peringatan ini.' - Karakter yang ada dalam cerita tidak sama dengan aslinya. - 100% fiksi. - Jangan samakan dengan member yang asli. - Jangan ditiru jika terdapat kata-kata kasar atau cerita ya...