Ding dong~
Mendengar suara bel berbunyi Dyo langsung berjalan cepat menuju pintu utama, berniat untuk membukakan pintu untuk orang yang bertamu ke rumahnya.
Tebakannya benar tamu itu adalah Boby.
"Gimana Flora?" tanya Dyo.
"Ada kendala dikit ternyata selama ini Sakti yang ngawasin Flora." jawab Boby.
"Sakti mantan istri lo itu? Gila dunia emang sempit banget." balas Dyo terkejut.
"Iya lama ngga kelihatan ternyata dia kerja sama Alana."
"Flora mana?" tanya Dyo.
"Di mobil, dia ngga mau turun kalau ngga lihat muka lo." jawab Boby.
Dyo mengangguk, lalu dia berjalan menuju ke arah mobil Boby yang terparkir di depan rumahnya, di dalam sana ada Flora yang tengah duduk sambil memeluk lututnya.
"Flora sayang." panggil Dyo membuka pintu mobil.
Flora yang melihat Dyo langsung memeluk pria itu, "Papa."
"Turun yuk sayang masuk ke rumah, ada Kak Vito di dalam." bujuk Dyo.
Flora menatap penuh tanya pada Dyo, "K--Kak Vito?"
"Iya, dia Kakak kamu." jelas Dyo.
"Aku mau ketemu Kak Vito!" ucap Flora dengan tegas ia langsung turun dari mobil dengan dipapah oleh Dyo karena kaki Flora yang masih dalam adaptasi kembali saat jalan setelah dinyatakan lumpuh beberapa tahun lalu.
Dyo membantu Flora untuk berjalan dengan perlahan sebelumnya ia sudah menutup kembali pintu mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Boby tersenyum saat melihat Flora yang mau keluar dari dalam mobil.
"Om Boby ngga bohong kan?" ucap Boby sambil mengelus puncak kepala Flora.
"M--makasih om." ucap Flora masih sedikit terbata.
Boby mengangguk sambil tersenyum senang melihat kemajuan Flora yang sungguh diluar dugaan. Mengingat gadis itu sudah bertahun-tahun tidak mengucapkan satu kata pun.
Vito yang mendengar suara berisik dari luar entah kenapa dibuat penasaran, bahkan Melody, Cindy, Dheo, dan Chika juga ikut berjalan ke depan.
"Om Dyo, dia siapa?" tanya Vito cukup terkejut dengan perempuan yang digandeng oleh Dyo, entah kenapa Vito bisa merasakan ikatan yang kuat diantara mereka.
Dyo tersenyum, "Ini Flora, adik kamu."
"K--kak Vito?" panggil Flora.
Vito menatap Flora dengan mata yang berkaca-kaca, tidak menyangka adiknya itu akan tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik.
"Iya Flo, ini Kak Vito." ucapnya sambil menghampiri adiknya, ia memeluk Flora dengan begitu erat.
Menutupi perasaan bersalah karena tidak berhasil menjaga adiknya itu dengan baik, bahkan ia sempat merasa bahagia dan mendambakan kehidupan bersama wanita yang sudah memberikan penderitaan pada adiknya.
"Flora.. maafin Kak Vito ya."
Tanpa sadar air mata Vito sudah jatuh membasahi kedua pipinya. Dyo, Boby, dan Melody saling tatap dan tersenyum melihat Kakak beradik itu akhirnya kembali bertemu.
Chika semakin bertanya-tanya dengan apa yang terjadi di sini, kenapa tiba-tiba Vito mempunyai adik perempuan dan kenapa Papanya bisa bersama adik Vito? Namun ia memilih untuk tetap diam dan memperhatikan apa yang terjadi di sini.
"Kak Vito kenapa nangis? Kata Mama anak cowok ngga boleh nangis." ucap Flora mengelap air mata yang membasahi kedua pipi Kakaknya.
"Kak Vito senang bisa ketemu sama kamu." jawab Vito sambil menyeka air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine [Vikuy]
Teen Fiction[WARNING!] 'Sebelum membaca ada baiknya, baca baik-baik peringatan ini.' - Karakter yang ada dalam cerita tidak sama dengan aslinya. - 100% fiksi. - Jangan samakan dengan member yang asli. - Jangan ditiru jika terdapat kata-kata kasar atau cerita ya...