Tibalah mereka di acara paling akhir yaitu pentas seni sekolah, dimana akan ada banyak penampilan dari berbagai macam kelas dan kelompok ekstrakulikuler. Seperti halnya 3pledance yang sukses membuat heboh satu sekolahan karena koreografi mereka yang memukau.
"Gila, keren banget kalian mantap!" puji Zee, entah kenapa laki-laki itu jadi suka memuji aksi teman-temannya.
"Makasih, Zee." ucap Dey.
"Keren lo bocil, gimana badan aman?" ucap Vito yang juga berada di backstage.
"Aman kok." jawab Ara.
"Bagus-bagus, nih gue bawain minum buat kalian." balas Vito memberikan air mineral pada ketiga gadis yang berhasil memeriahkan acara puncak hari ini.
"Thanks." ucap mereka menerima pemberian Vito.
"Lo juga mau tampil, 'kan?" tanya Ara.
Vito mengangguk, "Iya, nih."
"Good luck ya, Chika ada di bangku penonton sebelah kiri." ucap Ara memberitahu.
"Makasih Jahra."
Setelah itu band-nya segera bersiap-siap, ini pertama kalinya mereka ikut dalam acara pentas seni. Tahun-tahun sebelumnya mereka hanya sekadar menjadikan band-nya sebagai hobi semata.
"Guys semangat!" teriak Gito yang datang bersama dengan Chandra.
"Yuk bisa yuk." tambah Chandra.
"Ya sepertinya kalian sudah nggak sabar buat melihat yang satu ini.. kalau gitu langsung aja kita panggilkan..."
"....... Badrun the koplo~"
"Si anjing siapa yang nulis nama band kita?!" omel Vito saat mendengar itu.
"Bukan gue." ucap Zee.
"Gue yang buat, apa lo?" sahut Gito.
"Sialan jelek banget goblok!" maki Vito.
"Udeh-udeh itu dipanggil juga, buru naik." ucap Febian lalu mendorong teman-temannya untuk masuk ke atas panggung.
"Wededeh ganteng-ganteng banget nih gue lihat-lihat, gila ya.. pesonanya anak kelas 12 yang satu ini luar biasa sekali." Aldo menyambut mereka dengan gaya MC nya yang jamet.
"Udeh berisik lu." ucap Vito.
"Hahaha.. okelah, silahkan dinikmati acara terakhir dari kami.. saya Aldo dan--"
"Saya Muthe."
"Pamit undur diri!" ucapnya berbarengan.
"Sampai jumpa tahun depan guys!!" teriak Muthe mengakhiri sesi MC mereka.
"Halo semuanya, sebelumnya saya mau ralat nama band kami bukan yang tadi di sebutkan ya.. nama kami adalah Baygone Band." jelas Vito berusaha memperpanjang waktu karena teman-temannya sibuk menyetem alat musik mereka.
"Lebih jelek, Drun. Udeh yang tadi paling bagus." sahut Febian.
Suara tawa menggema di seluruh penjuru sekolah, bahkan Vito bisa melihat Chika yang sudah tertawa ngakak di tempatnya itu.
Sialan emang tuh orang!
"Mba yang ketawanya paling ngakak, siap-siap saya buat malu ya." ucap Vito sengaja tidak menoleh ke arah Chika.
Chika langsung diam dan menatap Vito dengan penuh permusuhan, ia sadar siapa yang dimaksud oleh kekasihnya itu.
"Siapa tuh, Drun?" tanya Zee memancing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine [Vikuy]
Teen Fiction[WARNING!] 'Sebelum membaca ada baiknya, baca baik-baik peringatan ini.' - Karakter yang ada dalam cerita tidak sama dengan aslinya. - 100% fiksi. - Jangan samakan dengan member yang asli. - Jangan ditiru jika terdapat kata-kata kasar atau cerita ya...