"Mobil baru lo?" Mira yang melihat Vito turun dan berjalan keluar langsung mengikutinya.
Vito menggeleng. ''Bukan."
"Terus?" tanya Mira penasaran.
"Kepo." jawab Vito.
"Ck, gue ikut dong gabut nih." pinta Mira.
"Derita lo." balas Vito yang memang tidak berniat mengajak Mira.
Namun niat untuk meninggalkan Mira harus sirna ketika melihat Fadrin yang ikut keluar. "Mau kemana kamu Vito?" tanya Fadrin saat melihat anaknya hendak menaiki motornya.
"Rumah Febian." jawab Vito.
"Mobil siapa ini?" lanjutnya saat melihat mobil asing terparkir di halaman rumahnya.
"Temen."
Fadrin mengangguk. "Kamu ajak sekalian Mira, kasian dia pasti bosan di rumah aja." suruhnya.
"Aku kumpul sama temen-temen cowok, Pah." ucap Vito berusaha menolak suruhan Fadrin.
"Ajak Ara biar Mira ada temennya, kamu bawa mobil aja." ujar Andra lagi.
"Iya to, gue udah lama nggak main sama Ara. Izinin gue ikut ya please!" ucap Mira menampilkan wajah penuh permohonan agar Vito mengizinkannya ikut.
Vito menghela nafas kesal. "Yaudah ayo, awas lo ngeribetin gue!"
"YES!" ucap Mira senang.
"Hati-hati kalian." ucap Fadrin.
"Iya, pergi dulu Pah." pamit Vito, kemudian mengambil mobil sport miliknya yang masih berada di dalam garasi.
"Makasih ya Om." ucap Mira sekaligus pamit untuk menyusul Vito.
Fadrin tersenyum menatap kepergian dua sejoli itu.
***
Vito tidak jadi kumpul bersama teman-temannya. Ia terpaksa menemani Mira dan Ara berjalan-jalan di mall.
"Nggak jadi kumpul?" tanya Mira saat mobil Vito memasuki pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di Jakarta.
Vito menggeleng.
"So sweet banget lebih milih gue." ucap Mira bercanda.
"Dih nggak ada ya." balas Vito sewot.
"Berisik kalian, udah ayo kita belanja! Mumpung ada nih anak." ujar Ara memotong perdebatan mereka dengan memulai perdebatan baru.
"Apa? Lo mau minta gue bayarin belanjaan kalian berdua? Sorry nggak akan!" tolak Vito dengan spontan.
Ara memutar kedua bola matanya malas. "Siapa juga yang nyuruh lo untuk bayarin? Gue tau banget orang pelit kayak lo nggak akan mungkin mau ngeluarin duit." balasnya ikutan sewot.
"Kalau gue pelit terus apa urusannya sama lo?" ucap Vito makin panas.
"Lah kok jadi kalian berdua yang ribut?" Mira yang berada di tengah-tengah menatap keduanya bingung.
"DIEM!" bentak Vito dan Ara secara bersamaan.
"Ih lucu banget barengan gitu." bukannya diam Mira malah senang melihat Vito dan Ara menjadi kompak.
Vito mengacak-acak rambutnya frustasi, sepertinya ikut kedua gadis itu pergi ke Mall adalah keputusan yang salah. Ia ingin sekali pulang dan tidur di kasurnya yang empuk itu, lalu memimpikan Chika dibandingkan harus berada di sini bersama kedua gadis menyebalkan.
"Bodo amat, kalian kalau mau belanja buruan. Gue mau misahin diri!" putus Vito memilih untuk masuk ke dalam Mall lebih dulu.
"Ck lu sih Mir!" ujar Ara kesal karena rencananya untuk menjadikan Vito babu tidak berhasil.
![](https://img.wattpad.com/cover/217253275-288-k334208.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine [Vikuy]
Teen Fiction[WARNING!] 'Sebelum membaca ada baiknya, baca baik-baik peringatan ini.' - Karakter yang ada dalam cerita tidak sama dengan aslinya. - 100% fiksi. - Jangan samakan dengan member yang asli. - Jangan ditiru jika terdapat kata-kata kasar atau cerita ya...