°Part 37°

671 116 17
                                    

Fadrin berjalan di sepanjang gedung rumah sakit untuk mendatangi seseorang yang sempat mengisi hatinya dahulu, sambil menggandeng anak perempuan berusia 10 tahun. Perasaannya campur aduk, ia kasihan melihat orang yang dulu selalu terlihat bersinar bahkan menjadi primadona sekolah harus berakhir di sebuah rumah sakit jiwa karena suaminya yang brengsek.

Seandainya dulu Fadrin memperjuangkannya mungkin wanita itu tidak akan berakhir seperti ini.

"Kita mau kemana sih om?"

Pertanyaan dari anak kecil yang ia gandeng berhasil membuyarkan lamunan Fadrin.

"Kita mau ketemu sama Mama kamu." jawab Fadrin dengan tersenyum.

"Serius om? Asik! Tapi kenapa ke rumah sakit ya om? Mama sakit apa?" Anak perempuan itu kembali bertanya.

"Mama kamu nggak sakit sayang cuma lagi perlu istirahat aja." jawab Fadrin memilih untuk menyembunyikannya.

Anak perempuan berusia 10 tahun itu hanya mengangguk, tidak berkomentar banyak karena memikirkan apa yang terjadi pada Mama-nya.

"Halo, sus. Saya boleh bertemu dengan pasien bernama Alana?"

Salah satu suster itu menuntun keduanya untuk mendatangi pasien bernama Alana.

Setelah mendapatkan kabar dari Ayana teman SMA-nya dahulu sekaligus teman dekat Alana kalau Alana mengalami gangguan jiwa karena siksaan dari suaminya yang kini sudah meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang, Fadrin memang langsung membawa Mira bersama dengannya, ia juga yang selalu menjaga Alana.

Melihat kedatangan Fadrin, Alana bertingkah seolah ia adalah istri dari Fadrin dan menganggap Mira adalah anaknya dengan Fadrin.

Dokter bilang karena terlalu trauma Alana sengaja melupakan kenyataan dimana suaminya adalah si brengsek yang sudah meninggal dengan menciptakan cerita baru dimana seolah-olah dia dan Fadrin memiliki hubungan spesial.

Karena itu Fadrin terpaksa membawa Alana untuk tinggal di rumahnya bersama dengan Yona dan kedua anaknya, tetapi Alana malah sering kali berulah dengan beberapa kali hampir mencelakakan Yona atau Flora, sedangkan Vito wanita itu tampak sangat menyayanginya.

Yona memilih untuk mengalah dan tinggal di rumah yang berbeda bersama dengan Flora karena Alana melarangnya untuk membawa Vito.

Sejak saat itu kebahagiaan Fadrin dan Yona terganggu, Alana semakin banyak menuntut Fadrin dan melarang ini itu, bahkan ia melarang Yona untuk menemui Vito dengan sebuah ancaman akan membunuh Vito jika Yona berani mendekati Vito.

Fadrin menyesali keputusannya untuk membawa Alana, ia berniat untuk kembali memulangkan Alana ke rumah sakit jiwa namun Alana kembali mengancam jika dirinya akan bunuh diri.

Sampai suatu hari Fadrin ingin membawa Vito bertemu dengan Yona agar anak pertamanya itu tidak bertanya-tanya terus tentang keberadaan sang Mama secara sembunyi-sembunyi.

Namun entah bagaimana caranya Alana mengetahui rencananya dan kejadian itu terjadi, saat Yona dan Flora baru saja keluar dari mobil dan berniat untuk menyebrang untuk menemui Vito, sebuah truk melaju dengan kencang.. kecelakaan pun tidak bisa dihindari lagi.

Fadrin tidak bisa berhenti menangis dan menyesali semuanya, selama beberapa bulan setelah kejadian itu ia menyibukkan diri dan mengabaikan keberadaan Vito.

Please Be Mine [Vikuy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang