"Lo ngapain disini?!"
Chika terkejut saat melihat Vito sudah duduk manis di ruang tamu yang terlihat dari tempatnya saat menuruni tangga.
"Hai." sapa Vito dengan senyum manisnya.
Chika membalas senyuman itu dengan tatapan aneh. "Ngapain sih nih orang." batinnya kesal dan memilih untuk mengabaikannya.
"Mami masak apa?" tanya Chika mengalihkan perhatiannya pada Melody yang duduk di seberang Vito.
"Kamu sarapan di sekolah aja ya, udah Mami masukin ke kotak bekal. Sekalian buat Vito juga." ujar Melody menunjuk ke arah dua kotak bekal yang berada di meja ruang tamu.
"Maksud Mami apa?" tanya Chika bingung.
"Lo berangkat bareng gue hari ini." ucap Vito.
"Dih ogah, orang gue di anter ab--"
"Gue nggak bisa anter ada kuliah pagi, bye!" potong Dheo yang baru saja menuruni tangga dengan pakaian yang sudah rapih, siap untuk pergi ke kampusnya.
Vito tersenyum penuh kemenangan.
Chika mendengus sebal. "Ck, yaudah buruan! Aku pamit ya Mih." ujar Chika memilih untuk mengalah.
"Jangan galak-galak gitu dong sayang." ucap Melody mengingatkan.
"Hmm iya." balas Chika seadanya.
"Pamit pergi ya tante, tenang aja anaknya aman kok sama saya." kini giliran Vito yang berpamitan pada Melody.
"Tante percaya, hati-hati ya maaf tante nggak antar sampai luar." ucap Melody.
"Iya tante gapapa." jawab Vito masih tersenyum sopan.
Tanpa mau berlama-lama Chika segera pergi lebih dulu keluar rumah dan disusul oleh Vito dibelakangnya.
"Lo naik apa ke sini?" tanya Chika bingung karena tidak mendapati motor milik Vito di depan rumahnya.
"Jalan." jawab Vito dengan santainya.
"Lah? Terus kita ke sekolah naik apa?" tanya Chika heran sekaligus tambah kesal dengan cowok di depannya ini.
"Naik mobil lo lah." jawab Vito lagi dengan seenaknya.
Chika memejamkan matanya sejenak lalu menghembuskan napas dengan kasar. "Maksudnya lo ke sini cuma buat nebeng sama gue?" tanyanya masih berusaha sabar.
"Iya, nih ambil kunci mobil lo." suruh Vito memberikan kunci mobil pada Chika.
Chika hanya bisa melongo saat kunci mobil miliknya berada di tangan cowok gila di depannya ini. "Kok kun--"
"Perintah hari ini lo harus jadi supir gue, jangan banyak tanya lo cuma harus turutin apa mau gue." jelas Vito kemudian segera masuk ke dalam mobil Chika tanpa menunggu balasan dari gadis itu.
"Ya Tuhan, sabarkan lah hamba dalam menghadapi iblis berwajah tampan ini dalam enam hari ke depan." doa Chika hari ini lalu segera menyusul Vito memasuki mobilnya.
....
Sekarang, mereka berdua sudah sampai di sekolahnya. Semua pasang mata yang berada di parkiran menatap ke arah yang sama saat keduanya turun secara bersamaan dari mobil Chika. Ditambah Vito langsung mengambil tempat tepat di samping gadis itu. Namun, hal itu tidak berlangsung lama saat setelahnya Vito meninggalkan Chika seorang diri.
"Makasih babu." ucap Vito sebelum benar-benar pergi.
Chika menatap penuh peperangan pada punggung Vito yang kian menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine [Vikuy]
Подростковая литература[WARNING!] 'Sebelum membaca ada baiknya, baca baik-baik peringatan ini.' - Karakter yang ada dalam cerita tidak sama dengan aslinya. - 100% fiksi. - Jangan samakan dengan member yang asli. - Jangan ditiru jika terdapat kata-kata kasar atau cerita ya...