°Part 1°

2.2K 155 4
                                    

Setelah meninggalkan tas milik laki-laki bernama Vito tadi. Chika langsung bergegas pergi menuju gedung IPA dan masuk ke dalam kelasnya yang ternyata sudah terdapat guru yang mengajar.

"Pagi Bu. Maaf saya telat." ucap Chika dengan sopan.

Bu Andin yang kini tengah mengajar di kelasnya tersenyum maklum. "Udah dapet hukuman sama Bu Pritta kan di depan?"

Chika mengangguk. "Sudah Bu."

"Yaudah silahkan duduk dan tanya teman sebangku kamu apa yang Saya suruh kerjakan tadi." suruh Bu Andin.

Dengan cepat Chika langsung menuju bangkunya.

"Suruh ngerjain apa?" tanya Chika pada teman sebangkunya Angelina Christy atau biasa dipanggil Christy.

"Halaman 25." jawab Christy.

"Tumben amat lo telat Chik?" lanjutnya.

"Kesiangan gue." jawab Chika kemudian fokus mengerjakan tugasnya.

****

Hosh hosh hosh

"Anjir banget tuh guru huft.. ngasih hukuman gak kira-kira." ucap Badrun setelah menyelesaikan hukuman dari Bu Prita.

"Nih." Gito menghampiri sahabatnya itu sambil membawakan sebotol air mineral.

"Makasih." ucap Badrun kemudian meminum air tersebut sampai habis.

Kenapa tiba-tiba ada Gito? Jawabannya karena Gito merupakan ketua OSIS yang kebetulan di suruh Bu Prita untuk mengawasi Badrun.

Memang kedua sahabat itu mempunyai sifat yang berbanding terbalik. Badrun yang ugal-ugalan dan Gito yang kalem namun tegas. Kenapa mereka bisa sahabatan? Jawabannya karena kedua orang tua mereka dekat.

"Ganti baju seragam lo, habis itu buruan masuk kelas." suruh Gito.

"Males ah gue mau ke rooftop." balas Badrun.

Gito menghembuskan napasnya malas. "Terserah lo." jawabnya kemudian memilih untuk pergi meninggalkan Badrun.

"Eh Git!" Gito kembali menoleh ke arah Badrun.

"Apa?"

"Cewek yang tadi gue titipin tas, lo tau gak namanya siapa?"

Gito memutar kedua bola matanya malas.

"Gatau, usaha sendiri sana." jawab Gito kemudian pergi berlalu begitu saja meninggalkan Badrun yang mencibirnya.

"Najis pelit banget." cibir Badrun.

Setelah itu Badrun memilih untuk pergi ke lokernya, mengambil seragam baru kemudian pergi ke arah kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, Badrun keluar dengan baju seragam yang sudah diganti. Ia berjalan menuju tempat dimana tadi ia menitipkan tasnya pada gadis bermata coklat itu.

.
.

Sesampainya di tempat tadi. Badrun mendapati tasnya tergeletak di atas meja tanpa ada gadis bermata coklat tadi. Senyum miringnya tercetak jelas saat memikirkan apa yang akan ia perbuat ke depannya pada gadis itu.

****

Kring~

Bel istirahat akhirnya berbunyi. Chika segera memasukkan buku-buku dan peralatan belajarnya ke dalam tas.

"Chika buruan! Gue udah laper nih." ucap Christy yang sudah lebih dulu berjalan ke arah luar kelas.

"Sabar kenapa sih." kesal Chika lalu berlari kecil menghampiri Christy.

Please Be Mine [Vikuy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang