Libur semester genap telah usai, kini murid-murid yang dulu berada di kelas XI kembali masuk menjadi murid kelas XII tentu saja. Berbagai kesibukkan di sekolah telah menanti mereka semua. Rentetan acara yang akan diselenggarakan oleh pihak sekolah dalam rangka memperingati ulang tahun SMA 48 Jakarta yang ke-11.
Pihak sekolah mengadakan berbagai macam lomba seperti cerdas cermat, menulis puisi, basket, futsal, bahkan sampai lomba masak antar kelas pun ada.
Pengurus OSIS disibukkan oleh berbagai macam persiapan acara tersebut, termasuk Gito sang ketua. Laki-laki itu sibuk memberikan arahan kepada anggotanya untuk menyiapkan segala sesuatu terkait acara.
"Pengisi acara panggung ada siapa aja?" tanya Gito kepada Aldo yang akan menjadi MC bersama dengan Muthe di acara pentas seni hari Sabtu.
"Banyak, Kak. Ada band lo juga, nih." jawab Aldo memberikan list penampilan pada Gito.
"Ini mereka udah siap semua 'kan ya?" tanya Gito.
"Yang udah ready band lo, 3pledance, sama tim padus sekolah kita." jelas Aldo.
"Yang lain gimana?"
"Masih tahap latihan, Kak. Cuma mereka pastiin pas hari H bakal siap katanya." jawab Aldo.
Gito mengangguk, "Kita adain gladi resik sore nanti."
"Oke, kak. Nanti gue sampein ke kak Eli." ucap Aldo lalu pamit pergi untuk kembali mengurus tugasnya.
"Ketua OSIS kita lagi sibuk guys." teriak Zee yang sedang berdiri tidak jauh bersama dengan Chandra.
"Makan dulu kali, ntar lo mati acaranya batal." sindir Chandra.
Kini jam sudah menunjukkan pukul 12 siang namun entah kenapa Gito sama sekali tidak bisa diganggu, sejak tadi pagi temannya itu langsung sibuk dengan kegiatan organisasi sekolahnya.
"Berisik kalian, mending bantu gue sini." ucap Gito.
"Itu bisa nanti, sekarang lo makan dulu!" ucap Chandra memberikan satu bungkus nasi padang pada temannya itu.
Gito memandang plastik tersebut dengan pandangan bingung, "Sejak kapan lo peduli sama gue?"
Chandra tertawa, "Ya nggak akan pernah lah, itu dari Eli bukan dari gue.. dia nyuruh kita berdua buat ngasih ke lo soalnya dia malu kalo ngasih langsung."
Entah sejak kapan senyuman menghiasi wajah Gito, "Dia lucu juga." gumamnya sambil menatap bungkus nasi padang tersebut.
"Kita cabut duluan ya nyusul Vito sama Febian ke ruang musik, kalau udah beres lu ke sana oke." pamit Zee bersama dengan Chandra.
Gito hanya menganggukkan kepalanya, ia mengetikkan sesuatu pada layar ponselnya.
>Helisma kelas sebelah
Makasih, nasi padangnya:)
Setelah itu Gito kembali memasukkan ponselnya ke saku celana dan bersiap untuk menyantap makan siang gratisnya itu.
°°°
"Chika lagi marah-marah mulu sama gue dah." ucap Vito sambil tiduran di lantai ruang musik sekolah.
Tatapannya memandang pada layar ponselnya yang menampilkan balasan singkat dari kekasihnya itu.
trsrh.
Padahal Vito hanya bertanya mau dibawain makanan apa ke kelasnya, tetapi jawaban kekasihnya itu cukup menyebalkan.
"Lagi datang bulan kali." jawab Febian yang mendengarkan curahan hati Vito.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine [Vikuy]
Novela Juvenil[WARNING!] 'Sebelum membaca ada baiknya, baca baik-baik peringatan ini.' - Karakter yang ada dalam cerita tidak sama dengan aslinya. - 100% fiksi. - Jangan samakan dengan member yang asli. - Jangan ditiru jika terdapat kata-kata kasar atau cerita ya...