"Chik, pulang bareng ga?" tanya Christy.
"Ngga, gue ada urusan. Lo berdua duluan aja." jawab Chika yang masih sibuk memasukkan buku-buku pelajarannya ke dalam tas.
"Yaudeh kalo begitu, kite duluan ye, hati-hati lu." pamit Dey.
"Iya, kalian juga hati-hati." balas Chika. Kemudian kedua sahabatnya itu pergi meninggalkannya terlebih dahulu.
Cowok gila
•Gue di dpn gerbang[R] Y
Setelah mengetikkan balasan singkat untuk Vito, Chika segera berjalan dengan pelan menuju gerbang sekolah. Kenapa ia memilih untuk pelan-pelan? Jawabannya karena Chika sedang menyiapkan mental dan kesabaran untuk menghadapi cowok gila itu.
"Pantesan aja lama, jalannya kayak siput gini."
Baru saja Chika ingin melatih kesabarannya eh orang yang mengujinya sudah muncul di sampingnya dengan wajah songong seperti biasa, untung ganteng.
"Diem, gue lagi gamau ribut."
"Oke-oke."
"Jadi, apa permintaan lo?" tanya Chika to the point.
"Pulang bareng sama gue." jawab Vito sambil tersenyum manis yang berhasil membuat Chika terpesona sepersekian detik karena selanjutnya cowok itu kembali membuatnya eneg.
"Tapi lo harus isiin bensin motor gue, oke? Deal." lanjut Vito kemudian menarik Chika yang masih loading entah karena apa.
Akhirnya sampailah mereka di depan motor Ninja putih milih Vito. Chika yang melihat motor milih Vito menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Percuma lo punya motor mahal kalo isi bensin aja gak mampu." ucap Chika yang memang tidak tahan untuk ngatain cowok di hadapannya ini.
Bukannya tersinggung, Vito malah tertawa. "Gue semakin yakin kalo kita ini jodoh deh. Gue gak mampu dan lo kaya, saling melengkapi bangetkan." ucapnya dengan senyuman tengilnya.
"Najis banget gue sama cowok gak modal kayak lo."
"Lisannya kejam banget, jadi makin sayang." setelah mengucapkan hal itu, Vito menbuka jaket yang ia kenakan.
"Mau ngapain lo buka jaket?" tanya Chika heran.
"Gak usah bawel." jawab Vito kemudian menarik Chika untuk mendekat.
"Heh gue bisa teriak ya!"
"Teriak aja, gue gak ngapa-ngapain lo kok. Udah diem aja." ucap Vito kemudian dengan cepat mengikatkan jaketnya ke pinggang Chika.
Melihat perlakuan Vito membuat jantung Chika sedikit berdetak kencang karena jarak mereka yang begitu dekat.
"Ngerti kan sekarang?" tanya Vito dan dengan polosnya Chika menggeleng.
Vito menepuk jidatnya pelan. "Gue lupa lo agak bolot, udahlah gak usah dibahas nanti juga lo ngerti." ucapnya kemudian segera naik ke atas motor.
"Ish apaan sih lo! Gue gak bolot ya." kesal Chika setelah berhasil mengatur detak jantungnya.
"Buru naik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine [Vikuy]
Novela Juvenil[WARNING!] 'Sebelum membaca ada baiknya, baca baik-baik peringatan ini.' - Karakter yang ada dalam cerita tidak sama dengan aslinya. - 100% fiksi. - Jangan samakan dengan member yang asli. - Jangan ditiru jika terdapat kata-kata kasar atau cerita ya...