Bonus Part || Traktiran ✓

832 101 14
                                    

"Ternyata kalian jago banget main basketnya." puji Zee setelah pertandingan basket selesai.

"Jelas, cewek gue emang keren." sahut Vito dengan bangga merangkul Chika.

Chika menatap Vito dengan pandangan kesal, "Bisa nggak usah rangkul-rangkul?"

Vito yang ditatap seperti itu akhirnya melepaskan rangkulannya, "Mau pamer pacar aja susah banget."

"Bodo amat."

Chika memang tak terlalu suka jika mengumbar hubungannya di tempat umum, apalagi banyak mata yang sedang melihat ke arah mereka saat ini.

"Karena tim basket kita menang, bisa kali traktirannya." ucap Febian yang sudah asik merangkul Dey.

Begitulah keduanya di depan teman-temannya selalu terlihat mesra, tetapi pada kenyataannya mereka sedang berada di fase yang rumit. Sudah mulai menemukan banyak ketidakcocokan.

"Boleh tuh, nanti gue ajak kak Lala ya." ucap Zee.

Kekasihnya itu kini sudah kuliah di salah satu kampus ternama di ibu kota, setelah lulus nanti Zee berniat untuk kuliah di tempat yang sama agar hubungan mereka terus berlanjut.

"Kalian minta traktiran sama siapa sih?" tanya Christy tidak mengerti.

"Ya sama tim basket yang menang lah." jawab Febian spontan.

"Kok jadi kita? Harusnya tuh kalian yang traktir kita karena kita udah mengharumkan nama sekolah." ucap Christy tidak terima.

"Bener banget gue setuju!" sahut Chika dengan cepat.

Lagipula anak-anak basket yang kini berkumpul hanya Chika dan Christy sedangkan Oniel, Indah, dan Ashel sudah berkumpul dengan teman-temannya sendiri.

Chika masih belum mengetahui perihal hubungan antara Vito dan Oniel yang sempat terjalin dulu.

Walaupun tau seperti tak akan menjadi suatu masalah yang besar mengingat keduanya kini memang sudah tak punya perasaan pada masing-masing lagi.

"Ya udah ayo makan-makan mumpung gue lagi baik dan kesayangan gue menang lomba, ayo lah gue yang traktir." ucap Vito membuat semua bersorak gembira.

"Nggak nyesel deh gue temenan sama Badrun." ucap Zee.

"Gue juga." sahut Febian lalu bertos ria bersama Zee.

Tak lama kemudian Chandra datang bersama dengan saudara kembarnya, Jessi. Di belakang mereka menyusul Mirza, Ara, dan Gito.

"Pada mau ngapain kalian?" tanya Chandra.

"Mau makan-makan nih, Badrun mau traktir kalian ikut aja yuk." ajak Zee dengan seenak jidatnya.

"Heh gue yang mau traktir kok lo yang ngatur!" omel Vito.

"Udah Drun, nanti kita patungan aja sekalian gue mau kasih pajak jadian sama kalian. Karena berkat kalian gue bisa dapetin hatinya Ara." ucap Mirza.

Vito merangkul Mirza, "Ini baru nih sohib gue!"

"Eh guys, gue juga mau ajak satu orang lagi deh kayaknya." ucap Chika tiba-tiba teringat seseorang.

"Ngajak siapa?" tanya Vito melepas rangkulannya terhadap Mirza lalu menghampiri sang kekasih.

Chika membisikkan sesuatu pada kekasihnya itu membuat yang lain menatap mereka dengan penasaran dan bingung, apalagi ketika Vito tiba-tiba saja tersenyum.

"Bagus ide kamu sayang." ucap Vito menyetujui.

"Apa tuh?" tanya Dey mewakili yang lainnya.

Bukannya menjawab Vito malah mengedarkan pandangannya ke penjuru sekolah, mencari seseorang yang dimaksud oleh Chika.

Please Be Mine [Vikuy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang