°Part 24°

761 119 13
                                    

Gito sebagai ketua OSIS sedang memberikan arahan kepada para anggotanya untuk berjaga-jaga di depan gerbang bersama beberapa anak Paskibra yang ikut dalam kegiatan pagi ini.

Menyapa guru-guru, staf sekolah, dan murid-murid yang baru saja tiba di sekolah.

"Hari ini siapa yang tugas di depan?" tanya Gito saat baru saja tiba di ruang OSIS.

"Gue, Git." ucap Christy.

"Sama siapa?" tanya Gito lagi.

"Gue." jawab Aldo, salah satu anggota di sana.

"Buru stand by di depan ya." suruh Gito.

"Oke-oke."

Aldo dan Christy pun pergi meninggalkan ruangan OSIS.

"Yang lain gimana hasil vote untuk kegiatan Jumat pagi?" tanya Gito pada anggota OSIS yang lainnya.

"Banyak yang milih Jumat senam sih, Kak." jawab Zahra, adik kelasnya.

"Sama banyak yang minta buat Kak Chika yang jadi instruktur senam-nya." tambah Nunu.

"Chika yang mana?"

"Itu loh, Kak. yang kemarin ditembak Kak Levin." jawab Zahra.

"Oh dia, nanti gue coba tanyain dulu anaknya mau atau nggak ya." ucap Gito menampung saran dari murid-murid SMA 48.

"Oke, Kak."

"Hari ini kalian bantuin anak Rohis aja buat keliling kelas, pastiin nggak ada yang bolos Sholat Dhuha." ucap Gito.

"Siap, Kak."

"Kalau udah langsung ke masjid ya kalian." ucap Gito lagi.

"Oke, Kak."

Gito pun pergi lebih dulu ke masjid untuk menjalankan sholat sunah dua rakaat itu.

***

"Badrun sholat Badrun!" teriak Ara yang baru saja tiba di ruang kelasnya.

"Berisik, urusin yang lain aja sana." kesal Vito yang sedang tiduran di belakang kelas.

"Gua maunya lu, buruan sholat atuh Drun." ucap Ara lagi.

"Itu lihat temen-temen lu yang lain aja udah pada keluar kelas." lanjut Ara.

"Bodo amat, mereka paling ngumpet di kantin belakang. Sana lo cari mereka aja." jawab Vito lagi.

"Sholat atuh Drun ih, nanti Bu Yuni datang satu kelas yang kena." Ara mulai kesal.

"Ya bagus, biar lu ikut kena."

"Anjir, Drun serius ini gue! Kalau lu gamau sholat ngumpet aja kek sana sama temen-temen lu. Jangan di kelas!" omel Ara.

Gadis sunda itu tidak ingin kena imbasnya hanya karena Vito yang tidak sholat dhuha.

"Bawel, iya nih gue pergi nih." ucap Vito mengalah, laki-laki itu segera bangun dari tidurnya dan berjalan keluar kelas.

Ara yang melihat itu menghembuskan nafas lega.

Vito memutuskan untuk pergi ke atas rooftop gedung IPA, kali aja dari atas sana ia bisa memperhatikan Chika.

Dan benar saja setelah beberapa menit kemudian, gadis bermata cokelat itu sedang berjalan di koridor sekolah bersama satu temannya yang Vito kenali bernama Christy.

Chika sedang tertawa bersama dengan temannya itu, entah membicarakan apa yang jelas Vito ikut tersenyum ketika melihat gadis itu tersenyum.

Namun, senyumannya perlahan memudar saat melihat laki-laki yang memperkenalkan diri sebagai Rey atau pacarnya Chika itu, menghampiri gadis bermata cokelat itu.

Please Be Mine [Vikuy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang