°Part 21°

782 112 8
                                    

Senin pagi kembali tiba, seperti biasa SMA Negeri 48 Jakarta mengadakan upacara Bendera. Hampir seluruh guru, staff, dan murid-murid berkumpul di area lapangan utama.

Tidak ada yang berbeda, amanat dari sang pembina upacara tetap sama seperti biasanya. Pengumuman pun tidak ada yang terlalu penting selain mengingatkan seluruh murid untuk terus rajin belajar dan peduli terhadap lingkungan sekolah.

Gito yang menyadari orang yang berbaris di depannya adalah Vito langsung dibuat bertanya-tanya. ''Tumben lo ikut?" tanyanya sambil berbisik.

Vito menoleh sebentar. "Udah keliatan rajin belum?"

Gito hanya bisa terkekeh kecil mendengar ucapan yang keluar dari mulut Vito. Laki-laki itu juga tertawa geli karena melihat seragam Vito sangat rapih, tidak seperti biasanya.

Karena biasanya laki-laki itu tidak memasukkan baju seragamnya, tidak juga memakai dasi apalagi topi sekolah di saat upacara.

Biasanya juga Vito selalu kebagian baris di belakang, tempat anak-anak yang tidak lengkap memakai atribut sekolah.

Entah hari ini, laki-laki itu kejedot apa.

°°°

Setelah upacara selesai, Chika memutuskan untuk pergi ke kantin terlebih dahulu. Karena biasanya guru-guru akan melaksanakan rapat terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk kelas.

Jadilah, murid-murid masih bisa menikmati jam kosong mereka selama beberapa menit.

"Bude air mineral dinginnya satu ya." ujar Chika memilih untuk membeli air mineral.

Berdiri di lapangan selama kurang lebih satu jam setengah itu memang lumayan membuat tenggorokkannya kering. Ditambah sinar matahari pagi yang kali ini terasa lebih panas dari sebelumnya membuat kehausannya semakin menjadi.

"Saya juga mau, Bude." sahut Christy ikut memesan.

"Oke deh siap neng geulis, nih air mineralnya." ucap Bude sambil memberikan pesanan kedua gadis cantik itu.

"Makasih, Bude."

Setelah membeli minum, keduanya berniat untuk langsung kembali ke kelas. Mereka tidak bisa berlama-lama di kantin, karena pelajaran pertama akan diisi oleh guru killer yang datangnya selalu tepat waktu.

Untungnya mereka berdua sudah mengerjakan tugas dari guru itu, jadilah ada waktu untuk santai sejenak asal tidak telat masuk kelas saja.

Dhea tidak ikut bersama dengan mereka karena harus kumpul bersama teman-teman eskulnya.

"La, Bu Endah belum datang, kan?" tanya Christy pada Olla.

"Aman kok, Chris." balas Olla.

"Oke deh."

"Chika, bagi minum dong." pinta Fiony.

Dengan santai Chika memberikan botol minumnya pada Fiony. Lalu duduk manis di bangkunya.

"Baytheway Chik, lo lagi deket sama Badrun ya?" tanya Fiony kepo.

Chika menatap malas Fiony. "Pertanyaan lo nggak ada yang lain gitu?"

Fiony nyengir. "Hehe.. sorry Chik, gue kepo aja. Apa bener Vito udah move on dari temen gue."

Please Be Mine [Vikuy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang