19

4.2K 412 28
                                    

Fokus. Navisya kini tengah terfokus memandang serta mendengarkan seluruh cerita yang sedang Bella sampaikan. Mulai dari kisah hidup nya, perjalanan pendidikan nya, serta beberapa hal tentang Arka yang baru saja ia ketahui hari ini.

Bella adalah tetangga sekaligus teman Arka sedari masih kecil. Ia juga baru saja pulang dari kuliah nya di US untuk berlibur bersama keluarga nya di Indonesia. Niat Bella datang kerumah ini adalah untuk memberi makanan yang dimasak oleh sang mamah, sekaligus menyapa tetangga nya yang di tinggal cukup lama.

Tadi, setelah saling memperkenalkan diri. Salwa menyuruh Bella untuk mengobrol sejenak dengan Navisya. Niat Navisya yang ingin membantu mertua nya memasak pun gagal, ia sudah terlebih dahulu ditarik oleh Bella menuju saung yang berada di halaman belakang rumah Arka. Karena tempat tersebut lah yang bisa di bilang nyaman dan tenang untuk dipakai mengobrol.

Ada satu hal yang mengganjal di hati Navisya. Entah perasaan apa itu? Tapi kini hatinya sedang merasakan sedikit rasa kesal yang timbul saat Bella menceritakan tentang masa lalu nya dengan Arka. Mendengar cerita Bella yang menyenangkan itu, hati Navisya terasa sedikit di koyak oleh nya.

Bella menatap Navisya dengan senyuman yang tercetak di bibir nya.

"Dulu, Arka sama gue itu deket banget, Sya." Bella memberi jeda lalu menghela nafas.

"Hmm... Lebih tepat nya gue si yang deketin dia terus." lanjut Bella dengan di akhiri kekehan.

"Perempuan mana coba yang gak mau deketin dia? Secara dia ganteng, Cool. Terlalu munafik kalo gue gak naksir sama dia."

Navisya hanya tersenyum tipis mendengar itu. Hati nya seakan-akan sesak mendengar nya. Bella menatap wajah Navisya yang kini sedang terdiam sambil tersenyum getir. Bella terkekeh, ia tahu kenapa Navisya bereaksi seperti itu.

"Tenang, Sya. Itu cuma cerita lama, jangan terlalu dipikirin ya. Gue gak bakal ambil Arka dari lo, maaf kalo udah bikin lo cemburu." ucap Bella sambil tersenyum, Navisya menatap Bella sambil mengkerutkan kening nya.

"Cemburu?"

"Iya, lo cemburu kan denger cerita gue? Jujur aja Sya. Keliatan banget dari muka lo." balas Bella, Navisya menggeleng cepat.

"Enggak, aku gak cem—"

"Sya..." panggil seseorang dari dalam rumah. Navisya kenal suara tersebut, sepertinya Arka kini sedang mencari dirinya.

Tak lama, Arka muncul disana sambil berjalan dan menenteng sebuah dasi ditangan nya. Langkah Arka terhenti ketika melihat istrinya sedang duduk berdua bersama Bella.

"Hai, Ka. Udah lama kita gak ketemu." sapa Bella sambil melambaikan tangan nya. Setelah itu, Arka kembali berjalan menuju kearah mereka.

"Sya, bisa tolong pakaikan Mas dasi?" tanya Arka sambil menyodorkan dasinya. Navisya mengangguk lalu berdiri dan memakaikan dasi di leher suami nya. Bella berdecih melihat itu, bisa-bisa nya Arka tidak menganggap dirinya yang jelas-jelas ada disana

"Ck, yaelah Ka. Dari dulu sampe sekarang sikap lo dingin banget ke gue. Gue kira setelah gue kuliah diluar negeri, lo jadi kangen dan cair sama gue. Eh, tau nya enggak. Boro-boro kangen, nikah aja lo gak bilang-bilang sama gue." Bella bangkit dari duduk nya lalu beralih pada Navisya.

"Sya, gue pamit duluan ya? Takut ganggu waktu berdua kalian." pamit Bella, Navisya menoleh.

"Loh, cepet banget kak. Gak mau sarapan bareng disini?"

"Gak usah, lagian gue juga mau ada perlu." jawab Bella, Navisya mengangguk mengerti. Setelah itu, Bella pun beralih pada Arka.

"Heh orang kutub, gue duluan." Bella berjalan pergi meninggalkan mereka berdua.

ARKASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang